Sudah menjadi kebiasaan saya dan suami untuk selalu membuat detail jadwal perjalanan di dua bulan sebelum keberangkatan. Suami yang lebih banyak mengetahui kota kota di negara lain di dunia karena hobi baca majalah traveling.
Kami memutuskan untuk pergi ke Riga yang merupakan ibu kota Negara Latvia, selain Oslo dan Rusia. Sempat bingung dan nggak ada gambaran di dalam benak saya seperti apa Kota Riga tersebut.
Setelah puas mengelilingi Moskow, destinasi kita selanjutnya adalah Riga, kota yang masih buat saya penasaran saat itu. Tiba di Bandara Riga, gambaran seperti apa kota tersebut belum dapat disimpulkan, karena modelnya yang modern seperti di negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi satu yang dapat saya simpulkan sesaat adalah orang di Riga hangat dan ramah, terbukti dengan kebaikan hati sang pemilik apartemen yang kami sewa selama di Riga berbaik hati menjemput kami (saya, suami dan bayi saya) di bandara.
Mereka mengantarkan ke apartemen untuk beristirahat dan memutuskan untuk mengeksplor Riga keesokan harinya.
Kota tua Riga
Pagi itu cuaca di Riga cukup bersahabat, sekitar 9 derajat, dan matahari cukup terang. Dengan semangat kami lalu memulai perjalanan hari itu.
Sebelum tiba di Oldtown kami melewati taman dan sungai kecil yang bersih dan cantik saya langsung jatuh cinta dengan kota ini. Kota yang tidak terlalu besar, unik, dan masyarakat yang ramah.
Penataan kota yang baik membuat kami tidak merasa lelah untuk menghabiskan waktu seharian melihat Old Town Riga karena jarak antara bangunan bersejarah yang satu dengan yang lainnya cukup berdekatan.
Perlu diketahui Riga merupakan kota terbesar di antara negara-negara Baltik. Mayoritas penduduk selain Etnis Riga berasal dari Rusia, Belarusia, Polandia, Ukraina dan lainnya.
Puas mengitari Oldtown, Kami memutuskan menghabiskan sore itu dengan menikmati indahnya kota di taman tepi sungai yang sempat kami lewati sebelumnya. Bayi kami, pun terlihat nyaman di sore itu.
Suvenir Riga
Sesuai anjuran dari pemilik apartemen, hari kedua kami memutuskan untuk pergi ke salah satu kota kecil di tepi pantai, Majori. Mayoritas penduduk Riga menghabiskan weekend mereka di Majori ini.
Sepanjang jalan menuju pantai mata kita dimanjakan dengan pedagang-pedagang lokal yang menjual produk-produk lokal maupun souvenir unik. Tidak lupa kami membeli beberapa sebagai kenang-kenangan bahwa pernah menginjakkan kaki di kota kecil ini.
Tidak salah anjuran dari sang pemilik apartemen, selain pantainya yang bersih dan cantik, mata kami tak lepas dari burung-burung yang berterbangan di dekat kami.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!