Eksotisnya De Djawatan, Hutan 'Lord of The Rings' dari Banyuwangi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Eksotisnya De Djawatan, Hutan 'Lord of The Rings' dari Banyuwangi

Margaretha Lina Prabawanti - detikTravel
Sabtu, 03 Agu 2024 10:10 WIB
loading...
Margaretha Lina Prabawanti
De Djawatan
Berwisata di De Djawatan
Suasana di Hutan Wisata
Ranting pohon yang eksootis bila difoto dari bawah.
Eksotisnya De Djawatan, Hutan Lord of The Rings dari Banyuwangi
Eksotisnya De Djawatan, Hutan Lord of The Rings dari Banyuwangi
Eksotisnya De Djawatan, Hutan Lord of The Rings dari Banyuwangi
Eksotisnya De Djawatan, Hutan Lord of The Rings dari Banyuwangi
Jakarta -

Traveler yang menonton Lord of The Rings pasti tidak akan asing dengan hutan di Bayuwangi ini. Sekilas, De Djawatan mirip dengan Hutan Fangorn, tempat tinggal suku Ents, atau manusia pohon.

Di Bayuwangi, De Djawatan diisi oleh pohon trembesi berukuran raksasa yang dirambati tumbuhan epifit yang unik, hingga membuat pemandangan hutan tampak eksotik. Hutan wisata ini berlokasi di Benculuk, Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Hutan yang menjadi tempat tumbuhnya koloni trembesi raksasa seluas 3,8 hektar merupakan milik Perhutani Banyuwangi.

Ketika berada di antara ratusan pohon trembesi tua berdiameter sekitar dua meter itu, saya merasa seperti tengah terdampar di sebuah negeri yang hanya ada dalam buku cerita. Keindahannya terasa magis, misterius, dan terasa tidak nyata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanaman epifit yang memenuhi dahan, ranting dan batang pohon trembesi berupa kelompok pakis dan benalu, membuat pepohonan terlihat seperti raksasa berbulu. Terlebih pada saat angin bertiup kencang, dan ditambah dengan sedikit imajinasi.

De Djawatan berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Banyuwangi, memiliki koleksi sebanyak 805 pohon trembesi yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Hal ini mengindikasikan bahwa usia pepohonan raksasa di tempat ini sudah melebihi seratus tahun.

ADVERTISEMENT

Meskipun menyimpan keindahan alami yang luar biasa, tetapi sebelum dibuka sebagai kawasan wisata, De Djawatan hanyalah lokasi tempat penimbunan kayu hasil pengelolaan hutan saja. Beruntung, pohon-pohon trembesi unik ini tidak ikut ditebang, bahkan tetap terpelihara hingga kini.

Dengan tumpukan daun kering yang tebal di sepanjang jalan, serta beratapkan dahan-dahan rindang sebagai kanopi di atas kepala, De Djawatan menjadi lokasi yang tepat untuk melakukan kegiatan grounding atau earthing alias membumi yang saat ini sedang digemari.

Tapi, saya tetap menyarankan kegiatan ini dilakukan pada saat hari masih terang saja. Karena ketika kegelapan menyelimuti hutan, dan lagi-lagi ditambah sedikit imajinasi, siapa yang berani berjalan sendirian tanpa alas kaki di tempat ini?

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Dream Destination 2024
Dream Destination 2024
121 Konten
Dream Destination Sumenep
Artikel Selanjutnya
Hide Ads