Desa Waerebo ini menawarkan pengalaman yang sangat menarik. Karena untuk sampai ke Desa Waerebo, kita diharuskan menjalani tracking selama 2-3 jam.
Setelah sampai di gerbang desa, kita di haruskan meminta izin kepada kepala suku sebelum mengambil gambar ataupun beraktivitas lainnya.
Lalu apa saja yang harus disiapkan sebelum tracking? Tentu kita harus menyiapkan fisik dan logistik yang mencukupi selama tracking karena di Desa Waerebo kita disediakan makan 3 kali sehari dengan menu masakan tradisonal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu yang terpenting kalian harus menyiapkan pakaian yang menghangatkan tubuh karena di Desa waerebo pada malam harinya suhu di sana bisa mencapai 16-20 derajat.
Selama di Desa Waerebo kita dapat menyewa dan tinggal di rumah tradisional yang telah disediakan. Jika kalian mengikuti open trip maka travel tersebut telah menanggung segala kebutuhan.
Jika kalian pergi solo trip, kisaran biaya yang harus disiapkan untuk menyewa rumah tersebut mulai dari Rp 300.000-500.000. Selama di Desa Waerebo kita dapat bersosialisasi dengan warga lokal hingga wisatawan mancanegara.
Karena wisatawan yang menjadi mayoritas disana berasal dari luar negeri. Selain bersosialisasi, kita juga dapat berbelanja oleh-oleh yang menjadi ciri khas mereka seperti kain tenun Waerebo, biji kopi Flores, dan berbagai barang lainnya.
Desa Warebo juga terkenal dengan keindahan langit malamnya yang selalu dipenuhi dengan lautan bintang. Di sana orang orang akan memilih untuk tidak tidur dan menikmati bintang bintang pada sekitar jam 12-4 malam.
Pada pagi harinya kalian juga dapat mengunjungi kebun milik warga yang terletak tidak jauh dari rumah singgah. Di belakang desa tersebut terdapat air terjun yang dapat dikunjungi sekitar 10 menit dari desa.
Desa Waerebo juga menyediakan pasokan listrik yang berasal dari genset pada pukul 10 pagi hingga 10 malam. Di sana juga ada kamar mandi umum.
Untuk berkunjung ke Desa Waerebo dari pusat kota, kamu dapat menyisihkan biaya sekitar Rp 2.000.000 hingga 5.000.000.
Waktu tracking paling enak berada pada pukul 6-7 pagi karena pada waktu itu, udara selama perjalanan lebih segar dan mengurangi tingkat kelelahan.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?