Keajaiban Dunia ke-8 Ada di Dubai!

Jakarta - Seakan tidak ada hentinya Dubai meluncurkan terobosan-terobosan unik. Untuk menarik wisatawan mancanegara, Dubai sudah membuat pulau berbentuk palem raksasa yang diklaim sebagai keajaiban dunia ke-8. Keren!

Selain menara-menara pencakar langit super canggih dan hotel bawah laut, ternyata Dubai juga telah membuat sebuah pulau berbentuk palem berukuran raksasa. Namanya The Palm Jumeirah yang merupakan pulau palem dengan sebuah mahkota besar dan 17 daun, seperti yang dikutip dari situs Dubai Architecture, Rabu (4/7/2012).

Dari ketinggian, pulau yang berada di pesisir Pantai Jumeirah, Dubai, Unie Emirat Arab ini terlihat sangat cantik dengan desain yang begitu menawan. Walaupun belum rampung 100 persen, tapi sudah ribuan wisatawan yang datang untuk menyaksikan kerennya pulau buatan ini.

Untuk membangun The Palm Jumeirah, setidaknya dibutuhkan 94 juta meter kubik pasir dan 7 juta ton batu. Kalau dihitung-hitung, pulau buatan ini lebih besar daripada 800 lapangan sepak bola. Wow!

Di dalam pulau saat ini sudah tersedia berbagai jenis hotel, villa, apartemen, restoran, kafe, rumah penduduk, dan masih banyak lagi. Sejak tahun 2009, sudah lebih dari 30 hotel yang siap untuk dijadikan tempat menginap di sini.

Biasanya, untuk menyeberang dari satu pulau ke pulau yang lainnya, Anda harus menggunakan kapal terlebih dahulu. Akan tetapi, hal tersebut dinilai cukup merepotkan. The Palm Jumeirah sudah difasilitasi oleh terowongan bawah laut sepanjang 300 meter. Bahkan kabarnya, pulau palem ini sedang membangun monorail sepanjang 5,4 km. Kereta tersebut nantinya bisa mengangkut 2.000 hingga 3.000 wisatawan tiap jamnya.

Banyak orang mengatakan, dengan membangun pulau buatan ini Dubai sama saja mematikan begitu banyak biota bawah laut. Akan tetapi, pihak pengelola menyangkalnya dan berpendapat mereka justru memberikan tempat bagi lebih banyak hewan-hewan laut. Tidak tanggung-tanggung, Dubai telah menenggelamkan pesawat tempur Two Sabre F100 tidak jauh dari pulau buatannya. Pesawat tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi terumbu karang buatan yang mendorong kehidupan laut.

(shf/fay)