Banyak orang yang melewatkan Kampung Kauman begitu mereka singgah di Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. Padahal letaknya tak jauh dari Keraton Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Gondomanan. Di ujung Jalan Malioboro, coba bertolak ke arah kanan yaitu Jl KH Ahmad Dahlan.
Kampung Kauman adalah tempat berdirinya gerakan Islam Muhammadiyah, dengan KH Ahmad Dahlan sebagai salah satu tokoh paling terkenalnya. Selain itu, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Amien Rais juga pernah belajar di kampung ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari sini, Anda dan buah hati harus berjalan kaki. Kendaraan tidak boleh masuk ke kampung ini, agar tidak mengganggu kesibukan belajar para santri. Gandenglah tangan si kecil menyusuri bangunan-bangunan dengan desain beragam. Anak Anda bisa mempelajari gaya bangunan tradisional Yogya, sekaligus gaya Eropa lewat jendela-jendela yang besar. Jangan lupa, bentuk lengkung seperti kubah berasal dari Timur Tengah.
Ajak buah hati menuju bangunan paling terkenal di kampung ini, Masjid Gede. Dulu, masjid ini merangkap tempat tinggal para abdi dalem yang mengurusi bidang keagamaan Islam di lingkungan Keraton Yogyakarta. Lapangan masjid ini selalu digunakan untuk acara tahunan "grebekan", salah satu bagian prosesi upacara "sekaten" oleh Keraton Yogyakarta.
Mengutip situs Belajar Sejarah pada Senin (23/7/2012), para ulama yang ditempakan di sekitar Masjid Gede kemudian membentuk komunitas santri. Turun-temurun, jadilah tradisi kesantrian yang menancap kuat ke seluruh pelosok kampung ini. Pendidikan, pergaulan, serta kehidupan masyarakatnya punya ciri khas tersendiri.
Wawasan tentang sejarah kemerdekaan juga terdapat di kampung ini. Terdapat sebuah monumen yang memuat daftar nama 25 orang warga Kauman yang meninggal waktu memperjuangkan kemerdekaan. Salah satunya adalah Dauzan Farook yang ikut bergerilya bersama Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Nah, selanjutnya ajaklah anak Anda ke rumah Dauzan Farook. Ada sebuah perpustakaan bernama Perpustakaan Mabulir. Dulu, Dauzan berkeliling kampung menggunakan sepeda untuk menawarkan buku kepada masyarakat. Semua bukunya boleh dipinjam dengan satu syarat: harus mengumpulkan 5 orang lagi untuk ikut membaca! Wah, bisa menjadi dorongan bagi anak Anda untuk gemar membaca.
Menyusuri gang-gang di kampung ini, adalah cara asyik untuk ngabuburit bareng si buah hati. Anda bisa melihat langsung kehidupan masyarakat Kampung Kauman sekaligus para santri. Ayat-ayat Qur'an melantun pelan dari jendela yang terbuka. Rumah-rumahnya sederhana, namun masyarakatnya bahagia.
Mau lebih seru lagi? Ajaklah anak Anda berbuka puasa sekaligus salat tarawih di kampung ini. Atmosfer Ramadan akan meresap ke pikiran si buah hati, membubuhkan wawasan dan pengalaman Islami.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan