Kraton Surakarta Hadiningrat, Istana Keren dari Solo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight

Kraton Surakarta Hadiningrat, Istana Keren dari Solo

- detikTravel
Kamis, 20 Sep 2012 14:52 WIB
Kraton Surakarta Hadiningrat (Surakarta.go.id)
Jakarta - Kraton Surakarta Hadiningrat merupakan landmark serta cikal bakal terbentuknya Kota Solo, Jawa Tengah. Pecahan dari Kraton Yogyakarta ini, punya sejuta pesona. Sentuhan bergaya Eropa pun membuat Kraton Surakarta semakin sempurna!

Tidak sah, bila Anda mengunjungi sebuah kota yang memiliki keraton tapi tidak datang langsung melihat bangunan bersejarah tersebut. Di Solo, Jawa Tengah ada Kraton Surakarta Hadiningrat yang menjadi pecahan dari Kraton Yogyakarta.

Kraton Surakarta Hadiningrat atau dikenal dengan Kraton Kasunanan Surakarta menjadi saksi sejarah keberadaan Kota Surakarta dan Solo. Keraton ini telah bertahan selama ratusan tahun sebagai penerus Kerajaan Mataram Islam. Awalnya, keraton ini berdiri dengan nama Kraton Kartasura sampai akhirnya pindah ke Surakarta dan berubah nama menjadi Kraton Surakarta atau Kraton Surakarta Hadiningrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keraton yang kini berada di pusat Kota Solo ini sempat beberapa kali berpindah tempat. Mulai dari Kotagede, Plered, Kartasura, sampai akhirnya Desa Sala sempat menjadi lokasi keraton pada tanggal 17 Februari 1745.

Mempunyai bentuk fisik yang sama dengan Kraton Yogya, Kraton Surakarta tetap punya karisma yang berbeda. Hal ini terlihat wajar karena salah satu arsiteknya adalah Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I, yang juga menjadi arsitek utama Kraton Yogyakarta. Kesamaan pola tata ruang sangat jelas terlihat pada letak alun-alun yang berada di utara dan selatan keraton.

Kaya akan sejarah dan kebudayaannya, Kraton Surakarta akhirnya menjadi destinasi wajib saat berlibur ke Solo. Bangunan keraton kepunyaan Kota Batik ini menjadi tempat dengan bentuk yang sangat eksotis.

Di keraton ini, wisatawan bisa mempelajari banyak sejarah perkembangan Kota Solo dan kebudayaannya. Melihat dari bentuk fisiknya, Kraton Surakarta terdiri atas bangunan inti seperti gapura atau Gladag pada bagian selatan, dua alun-alun di sebelah utara dan selatan, serta satu kompleks dengan Masjid Agung dan pasar batik yang paling terkenal di Solo alias Pasar Klewer, dalam situs Pemerintah Kota Surakarta, Kamis (20/9/2012).

Sebelum memasuki Kraton Surakarta, wisatawan harus melewati Alun-Alun Utara terlebih dahulu dan masuk melalui Gladag atau gapura. Dari Gladag atau gapura, pelancong bisa menyusuri jalan yang berhiaskan pohon beringin tua di kiri dan kanan jalannya. Suasana di sekeliling keraton sangatlah teduh, terlebih bangunan ini dikelilingi dengan tembok putih nan tinggi.

Bagi yang ingin mengunjungi Kraton Surakarta Hadiningrat, tiket masuk dibandrol dengan harga Rp 4.000 per orang. Cukup murah kan? Sedangkan untuk waktu kunjungan, keraton dibuka untuk umum setiap hari pukul 08.30-14.00 WIB, dan hari Minggu pukul 08.30-13.00 WIB. Akan tetapi, pada hari Jumat keraton ditutup untuk umum.

Sama seperti Kraton Yogyakarta yang punya Museum Sri Sultan Hamengkubuwono XI, di dalam Kraton Surakarta juga ada museum yang berfungsi sebagai ruang kerja pada masa pemerintahan Paku Buwono X. Di dalam museum ini, pelancong bisa melihat berbagai macam benda dan pusaka peninggalan keraton, diorama yang menggambarkan kesenian serta kebudayaan kerajaan dan masih banyak lainnya.

Tidak hanya itu, bangunan yang terbagi atas 9 ruang ini juga menyimpan benda-benda pusaka keraton, seperti keris, tombak, dan pedang. Ruangan ini bentuknya memanjang dan berada di sisi-sisi bangunan yang depannya berupa halaman rumput dan pasir. Selain senjata, Anda juga bisa melihat kendaraan-kendaraan bersejarah, seperti kereta kencana yang terpakir dengan rapih.

Saat memasuki kompleks utama yang berada setelah Gladag, pelancong harus melepas alas kaki yang digunakan. Ya, Anda harus berjalan dengan telanjang kaki di atas pasir yang memenuhi pelataran halaman kompleks utama. Konon, pasir-pasir ini dibawa langsung dari Pantai Selatan.

Saat berkunjung ke dalam keraton, wisatawan tidak diperbolehkan mengenakan pakaian-pakaian yang terbuka, seperti celana dan rok pendek, baju tanpa lengan, aksesoris seperti kaca mata hitam dan sandal! Konon, barang siapa yang ingin memasuki daerah ini harus bersih, sopan, dan menghormati para leluhur.

Ketika melangkah kaki ke dalam kompleks utama, arsitektur bergaya Eropa siap memanjakan mata Anda. Nuansa putih dan biru menjadi penanda adanya unsur Jawa dan Eropa.

Selain itu, juga ada patung-patung Eropa yang menjadi penghias istana. Patung-patung ini merupakan hadiah dari Belanda yang memang memiliki hubungan erat dengan Kraton Surakarta pada masa itu. Di sebelah selatan pelataran kompleks utama juga terdapat sebuah menara yang juga menjadi ikon dan ciri khas Kraton Surakarta Hadiningrat.

Ada cara asyik yang bisa pelancong lakukan untuk menikmati panorama seluruh keraton, lho. Anda bisa menggunakan becak untuk berkeliling keraton, sambil mampir ke berbagai tempat menarik lainnya yang berada di dekat keraton.

Karena letaknya di pusat Kota Solo, jadi Kraton Surakarta Hadiningrat punya lokasi yang sangat strategis. Pelancong bisa melihat Balaikota, serta mampir ke Pasar Klewer dan Pasar Gede.

Beragam sarana transportasi bisa digunakan untuk menjangkau lokasi-lokasi ini. Terutama moda transportasi tradisional seperti becak dan andong.

(aff/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads