Ada satu alasan wisatawan berkunjung ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Hari Kemerdekaan RI. Setiap tahun, digelar Lomba Perahu Bidar yang berlokasi di Sungai Musi. Ada kisah di balik digelarnya lomba perahu yang khas ini.
Mengutip situs E-Palembang, Kamis (7/2/2013), zaman dahulu Palembang dikelilingi 108 anak sungai dengan Musi sebagai sungai utamanya. Agar seluruh anak sungai terpantau keamanannya, Kesultanan Palembang membentuk patroli sungai. Perahu panjang yang mereka gunakan bernama Pancalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancalang berubah fungsi sesuai zaman. Selain sebagai perahu patroli, pancalang juga menjadi alat transportasi air bagi warga Palembang. Perahu ini juga digunakan untuk berjualan di atas sungai. Di bagian atas perahu ada kerai yang bisa ditutup, dan tongkat bambu sebagai dayungnya.
Sekarang, perahu bidar punya bentuk yang lain dari pancalang. Bidar punya 2 tipe bentuk. Pertama, perahu asli dengan panjang 12,7 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 60 cm. Kapal bidar ini butuh 22 orang pendayung. Tipe ini biasanya digunakan saat HUT Kota Palembang tiap tanggal 17 Juni.
Tipe kedua adalah perahu bidar tradisional. Panjangnya tak tanggung-tanggung, 29 meter dengan lebar 1,5 meter dan tinggi 80 cm. Perahu bidar tradisional butuh 55 orang pendayung. Perahu tipe inilah yang bisa dilihat wisatawan saat perayaan Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus.
Dokumentasi sejarah terkait Lomba Perahu Bidar adalah tahun 1898, saat perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Oleh karena itu, banyak traveler yang melihat Lomba Perahu Bidar sebagai tradisi bawaan kolonial Belanda. Namun mayoritas wisatawan memandang lomba meriah ini sebagai warisan sejarah di Kota Palembang.
Kalau tertarik dengan Lomba Perahu Bidar, tak ada salahnya merencanakan perjalanan ke Kota Palembang bulan Agustus mendatang. Wisatawan juga bisa menyaksikan lomba dekorasi perahu dan kompetisi berenang di Sungai Musi. Peserta lomba-lomba ini, termasuk Lomba Perahu Bidar, bisa laki-laki dan perempuan!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!