Tempat asyik yang pertama adalah Namdaemun Market, pasar tradisional tertua di Seoul yang suasananya kurang lebih mirip seperti Tanah Abang di Jakarta. Jarak tempuh cuma sekitar 15 menit jalan kaki dari City Hall, dan yang terpenting banyak kios buka selama 24 jam.
Segala macam barang bisa ditemui di pasar ini, mulai dari pernak-pernik khas Korea, makanan-makanan ringan, gingseng dan juga pakaian. Kawasan penjual pakaian juga cukup luas, ada yang menjual produk-produk Korea maupun buatan China yang harganya relatif lebih miring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika beruntung, harga di Namdaemun Market bisa lebih murah hingga 50 persen. Seperti payung-payung lucu yang dihargai 23 ribu won (Rp 230 ribu) di toko resmi, di pasar ini bisa dibeli dengan harga belasan ribu won saja. Lumayan, untuk oleh-oleh.
Oh iya, kebanyakan atau hampir semua pedagang di pasar tradisional ini tidak menguasai Bahasa Inggris. Ada baiknya menghafal angka-angka dalam Bahasa Korea dan beberapa ungkapan sederhana seperti 'eulmaeyo' untuk bertanya 'harganya berapa'. Tidak sulit kok, dan ibu-ibu pedagang umumnya cukup ramah dan sabar meladeni pengunjung yang hanya bisa Bahasa Korea sepotong-sepotong.
Jika tidak suka berbelanja dan hanya ingin jalan-jalan mengamati semarak kehidupan malam di Seoul, tinggal bergerak saja ke Myeong Dong Market yang jaraknya hanya 10 menit jalan kaki dari Namdaemun Market. Tempat ini memiliki semacam boulevard yang selalu ramai sepanjang malam.
Di Myeong Dong Market, kehidupan malamnya jauh lebih beragam. Tidak melulu pedagang tradisional yang menjajakan barang di lapak-lapak sederhana, kios-kios yang lebih modern seperti outlet pakaian dan coffee shop juga banyak bertebaran dan sebagian buka sampai 24 jam.
Pengunjungnya rata-rata anak muda dan para karyawan yang tidak langsung pulang ke rumah setelah bekerja. Karena pengunjungnya juga lebih beragam, tidak perlu takut bila tidak bisa Bahasa Korea. Setidaknya, para penjaga toko dan minimarket di sini bisa ditanyai dengan Bahasa Inggris.
Masih belum puas juga? Sedikit bocoran, perjalanan dari Namdaemun Market ke Myeong Dong Market akan melewati semacam 'red district' yang tersembunyi di gang-gang kecil. Tempat-tempat karaoke dan massage parlor di daerah ini sebagian hanya kedok bagi prostitusi yang dikemas dalam bentuk 'hardcore entertainment'.
(up/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan