Stasiun di Tibet, Lebih Tinggi dari Puncak Carstenz, Papua!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Stasiun

Stasiun di Tibet, Lebih Tinggi dari Puncak Carstenz, Papua!

- detikTravel
Kamis, 30 Mei 2013 17:12 WIB
Kereta di Tanggula Railway Station, Tibet (Tibet Travel)
Lhasa - Puncak Carstenz, Papua adalah titik tertinggi di Indonesia, 4.884 mdpl. Tapi di Tibet, ada stasiun yang bahkan lebih tinggi dari puncak bersalju abadi itu. Inilah Tanggula Railway Station, yang merupakan stasiun tertinggi di dunia.

Anda yang traveling naik kereta rute Beijing-Lhasa pasti lewat stasiun ini. Tanggula Railway Station berada di wilayah Amdo, Tibet, dengan ketinggian 5.068 mdpl. Kata 'tanggula' dalam bahasa Mongol artinya 'gunung tinggi yang bahkan elang pun tak bisa melintasinya'.

Tanggula Railway Station mulai beroperasi pada 1 Juli 2006. Butuh perjuangan yang tidak sedikit saat membangun stasiun kereta tertinggi sedunia ini. Dari situs Tibet Travel, Kamis (30/5/2013), para pekerja harus melawan badai pasir saat musim panas. Ketika musim dingin, suhu di bawah titik beku menjadi musuh utama mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam cuaca ekstrem seperti itu, para pekerja harus membangun stasiun sekaligus memasukkan pipa-pipa gas dan air ke dalam tanah. Selama pengerjaan, mereka juga menyuplai nitrogen dan oksigen cair untuk alat bantu pernafasan. Suplai oksigen sangat tipis karena mereka berada di ketinggian lebih dari 5.000 mdpl.

Kemudian jadilah Tanggula Railway Station, memanjang 1,25 Km dengan 3 jalur kereta. Jalur kereta tertinggi sedunia, 5.072 mdpl, jaraknya tak sampai 1 Km dari stasiun tersebut. Namun setelah rampung rupanya stasiun ini masih menuai banyak kontroversi.

Secara politis, banyak pihak yang mengatakan stasiun itu dibuat agar China lebih mudah 'menggenggam' Tibet. Para aktivis lingkungan adalah yang kemudian bersuara. Mereka berkata, ekosistem fauna dataran tinggi Tibet bisa terancam karena limbah yang dihasilkan dari stasiun dan kereta yang lewat.

Belum lagi dampak global warming yang telah terbukti. Hanya 4 minggu Tanggula Railway Station beroperasi, pemerintah China mengakui suhu di provinsi tersebut meningkat secara signifikan. Jauh lebih cepat dari yang mereka kira.

Aneka kontroversi itu akhirnya menutup Tanggula Railway Station. Sejak 2010, stasiun itu resmi ditutup. Kereta boleh berhenti di sini, hanya untuk menunggu kereta lain datang dari arah berlawanan. Wisatawan hanya bisa melihatnya dari jendela kereta, tak boleh turun karena tipisnya oksigen di luar sana.

Melihat hiruk pikuk stasiun kereta? Jangan harap. Tanggula Railway Station tak berpenghuni dan tampak dingin, seperti puncak-puncak salju yang mengintip di baliknya.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads