Daya tarik Daejeon adalah karena kota ini dikenal sebagai tempat dengan teknologi tinggi. Maklum di sini terdapat banyak universitas ternama dan berbagai tempat penelitian. Julukannya adalah IT'S Daejeon yang merupakan singkatan dari Interesting (menarik), Tradition (tradisi) and Culture (budaya), Science and Technology (ilmu pengetahuan dan teknologi).
Daejeon memiliki populasi lebih dari 1,5 juta orang. Banyak penduduk yang memiliki mobil namun kemacetan lalu lintas jarang sekali terjadi. Meski hujan turun atau jam-jam pulang kantor, jalanan cukup lega untuk dilewati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aneka toko di sekitar lokasi itu merebut hati konsumen dengan menawarkan diskon dan harga khusus. Misalnya saja kuteks yang biasa dijual dengan harga Rp 15 ribu, malam itu dijual Rp 7.500. Beberapa parfum juga dijual dengan diskon menawan.
Meski malam kian larut dan bukan malam akhir pekan, namun Daejeon tak kehilangan geloranya. Bar dan warung kopi yang menjamur di sekitar Time World dipenuhi pengunjung. Mereka mengobrol sambil menikmati secangkir kopi ala Korsel yang dibanderol sekitar Rp 40-50 ribu per cangkir.
Galeria Departement Store tutup pukul 20.00 waktu setempat. Tetapi beberapa toko kecil di sekitarnya baru tutup saat jam menunjukkan pukul 23.00. Namun demikian, kendati hari merangkak menuju dinihari, sebagian besar toko masih membuka lebar-lebar pintunya.
Udara malam di Daejeon yang sedang berada di akhir musim semi saat itu cukup menusuk kulit. Untuk menambah energi untuk berjalan-jalan dan mengusir dingin, detikTravel mencoba snack khas Korea, topokki, yang dijual di kedai pinggir jalan. Rp 20 ribu untuk semangkuk topokki. Kue beras yang dibumbui saus pedas ini memang ada di Jakarta, namun tentunya hanya bisa dinikmati di restoran mal.
Selain topokki, dijual pula juga semacam sate ayam dan beberapa gorengan. Gorengannya bukan tahu isi atau tempe goreng, melainkan udang goreng, ubi goreng dengan tepung, bahkan cabai goreng tepung.
Jika Anda kebetulan berada di Korsel, tidak ada salahnya menjejakkan kaki di Daejeon. Di kota itu, Anda dapat mengunjungi satu-satunya museum geologi di Korea. Di sana disajikan sejarah Bumi, struktur geologi dan batuan, manusia dan geologi, serta lingkungan dan geologi.
Ada pula Galma yang merupakan situs dari masa batuan lama, batuan baru, dan perunggu. Semuanya digali di satu tempat untuk pertama kalinya di Korea.
Tempat lain yang bisa dikunjungi adalah Taman Yurim yang berlokasi di depan Kantor Distrik Yuseong. Taman ini menampilkan kecantikan melalui harmonisasi bunga, pohon, paviliun, dan danaunya. Nikmatilah keindahan sakura, Chionatus Retusa, pohon gingko, dan metasequoia yang sayang untuk dilewatkan.
Jika Anda tertarik dengan luar angkasa, bisa mengunjungi Daejeon Observatory. Ini merupakan satu-satunya tempat observasi yang terbuka untuk publik. Pengunjung bisa menyaksikan matahari saat siang hari, planet-planet, bulan, nebula, dan galaksi di malam hari.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau