3 kilometer sebelah selatan Pantai Losari, terdapat sebuah pasar malam yang sudah akrab disebut Pasar Senggol. Sebenarnya nama resmi pasar malam tradisional ini adalah pasar Sambung Jawa, namun karena keramaian dan kepadatannya di malam hari, sesama pengunjung pasar sering saling senggol, hingga akhirnya pasar ini lebih sering disebut Pasar Senggol.
Pasar tradisional yang sudah ada sekitar tahun 1960-1970-an ini berlokasi tepat berada di Jalan Cendrawasih, yang meliputi Jalan Hati Mulia, Jalan Hati Murni dan Jalan KS Tubun, di wilayah Kecamatan Mariso. Tidak jauh dari kompleks GOR dan Stadion Andi
Matalatta-Mattoanging. detikTravel pun menikmati serunya pasar ini, Rabu (3/7/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasananya hampir mirip dengan pasar malam Chinatown di Singapura atau Kuala Lumpur, Malaysia. Hanya saja bedanya, di Pasar Senggol ini belum menjual aneka ragam cinderamata khas Makassar, yang bisa dibawa pulang para pelancong yang berkunjung di Makassar. Selain itu, mengingat suasana pasar yang berjubel pengunjung sering dimanfaatkan oleh copet untuk beraksi mengutil barang-barang berharga milik kita, bila kita lengah.
Pasar Senggol mulai buka sekitar pukul 18.00 Wita, bersamaan dengan kembalinya sang senja di peraduannya. Puncak keramaiannya sendiri berlangsung sekitar pukul 20.00 wita hingga pukul 22.00 Wita. Umumnya, di malam minggu Pasar Senggol lebih ramai dari malam-malam biasanya.
Pasar Senggol atau Pasar Sambung Jawa ini sempat beredar kabar di pertengahan tahun 2011 silam akan direlokasi berdasarkan pertimbangan Komisi B DPRD Makassar. Pasar Senggol dianggap menjadi biang kemacetan di Jalan Cendrawasih. Namun hingga kini, rencana relokasi tersebut urung terjadi.
Selain di Makassar, Pasar Senggol juga ada di Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Lokasinya persis di tepi pantai dan lebih dikenal sebagai bursa pakaian bekas impor atau istilah lokalnya Cakar alias Cap Karung.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar