Tak Sembarang Orang Bisa Salat di Masjid Tertua di Lombok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Sembarang Orang Bisa Salat di Masjid Tertua di Lombok

- detikTravel
Selasa, 16 Jul 2013 07:14 WIB
Masyarakat suku Bayan yang berpose di depan Masjid bayan Beleq (Afif/detikTravel)
Lombok Utara - Ramadan ialah waktu yang tepat untuk menyelami betapa kebudayaan Islam di Indonesia sangat kaya dan beraneka ragam. Di Lombok, ada masjid tertua, Masjid Bayan Baleq, dimana tak sembarang orang bisa salat di sini. Mengapa?

Kalau Bali dijuluki Pulau 1.000 Pura, maka Lombok punya julukan Pulau 1.000 Masjid. Dari sekian banyak masjid, satu yang bersejarah adalah Masjid Bayan Beleq di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Inilah masjid tertua yang ada di tanah Lombok.

"Masjid ini dibangun sekitar abad ke-15 oleh Sunan Prapen. Beliau yang menyebarkan Islam pertama kali di Lombok, yang kala itu Lombok masih dijajah oleh Kerajaan Karangasem dari Bali," ujar juru kunci Masjid Bayan Beleq, Raden Palasari kepada rombongan Burufly dan detikTravel, Rabu (3/7/2013) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika melihat Masjid Bayan Beleq, perhatian kami tertuju pada arsitektur bangunannya. Tidak seperti masjid-masjid bersejarah yang biasanya terlihat megah, Masjid Bayan Beleq sangat tradisional. Dinding-dindingnya masih terbuat dari bambu.

"Kami memang menjaga keaslian bentuk Masjid Bayan Beleq, dinding-dindingnya terbuat dari bambu dan kayu. Lantainya juga masih tanah," ujar Raden.

Raden lalu menjelaskan dengan rinci bentuk bangunan Masjid Bayan Beleq. Dia pun menyuruh semua rombongan menatap bagian atas masjid. Hanya ada satu tiang saja, bukan berbentuk bulan sabit dan bintang seperti masjid pada umumnya.

"Itu artinya menunjukan Tuhan yang satu," ungkap Raden.

Belum hilang decak kagum kami, Raden mengeluarkan pernyataan yang membuat rombongan mengerenyitkan dahi. Menurutnya, Masjid Bayan Beleq merupakan satu-satunya masjid di Lombok kala itu. Sehingga, tidak semua orang bisa salat di sini.

"Bagian dalam masjid hanya mampu menampung 40 jemaah. Tidak bakal muat kalau seluruh warga Lombok salat di sini," kata Raden.

Oleh sebab itu itu, hanya pemuka-pemuka agama dari perwakilan tiap daerah Lombok yang bisa salat di sini. Masyarakat biasa tidak diizinkan untuk salat di sini dan peraturan itu masih berlaku hingga kini. Raden pun kembali menjelaskan dan meluruskan setiap perkataannya.

"Jadi saat itu, hanya masjid ini saja yang ada di Lombok. Akhirnya, dipilihlah kesepakatan kalau yang boleh salat di sini hanya pemuka-pemuka agama saja. Itu agar tidak menimbulkan kecemburuan," papar Raden.

Meski tidak bisa salat ke masjid, masyarakat Lombok lainnya tetap melakukan ibadah salat di rumah seperti biasa. Masjid Bayan Beleq juga mempunyai bedug besar, sebagai tanda pengingat datangnya waktu salat.

Masjid Bayan Beleq sudah menjadi cagar budaya yang ditetapkan sejak tahun 1993. Wisatawan pun bisa datang ke masjidnya, untuk melihat sejarah perkembangan Islam dan mengenal ajaran Islam Watu Telu yang ada di sini.

"Di sekitar masjid, ada 6 makam besar yang merupakan pemuka-pemuka agama terdahulu di Lombok. Ini masjid yang paling bersejarah yang ada di Lombok," tutup Raden.

(ptr/fay)

Hide Ads