Saya menjelajah Chatuchack beberapa waktu silam, sebelum masuk bulan Ramadan tentunya. Di sana, saya melakukan apa yang dilakukan ribuan traveler lain di sini, berburu suvenir.
Tapi, setelah barang yang saya incar sudah di tangan, hal berikutnya yang terjadi adalah perut ini meronta-ronta minta diisi sesuatu. Nah, yang menjadi keunggulan pasar akhir pekan paling top di Bangkok ini adalah tersedianya sejumlah gerai makanan halal, di antara ribuan pedagang di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Section 16 Soi 7, saya harus mencari blok 16 gang ketujuh. Sempat salah belok berkali-kali, akhirnya saya sadar tempat ini tenyata benar-benar di tengah Chatuchak. Patokannya adalah menara jam yang antik di tengah pasar, Saman Islam ada di sisi timur menara itu, tinggal tanya orang saja.
Suasana pasarnya bukan sesuatu yang asing buat orang Indonesia. Pasar Anyar Bogor pun begini rasanya. Kedai makanan terselip-selip di antara lapak penjual baju dan barang dan salah satunya Saman Islam, dengan plang nama bertuliskan latin, huruf Thai dan huruf Arab 'Halal'.
Aroma aneka makanan menyeruak dan menggoda hidung saya. Ada apa saja di sini? Sebuah papan besar berhuruf latin menjelaskan itu semua. Ada bakmi kuah dengan pilihan aneka daging dari ayam, sapi, bebek, aneka bakso, tom yam seafood, ayam atau sapi. Ada yang bertuliskan Burayane, nah ini dia nasi Biryani khas Timur Tengah. Tapi kalau dengan gaya Thailand bagaimana jadinya?
Saya memesan seporsi Burayane alias Biryani dengan daging sapi. Lalapnya adalah timun, daun sawi, kol merah dan nanas yang membuat segar. Hap! Satu suapan pun masuk ke mulut. Wah, rasanya ramai! Bumbunya memang tidak sekuat nasi Biryani India atau Pakistan yang asli, tapi sudah lebih disesuaikan dengan lidah orang Thailand.
Kari sapinya sama seperti dengan gulai yang dimasak di Indonesia. Nasi biryani-nya tidak memakai beras basmati yang panjang-panjang melainkan beras jasmine Thailand yang biasa. Tapi rasanya tetap mantap. Perut ini pun kenyang dan saatnya saya mencari empunya kedai kuliner ini.
Fatima Sungthong tersenyum ramah ketika saya memperkenalkan diri dari detikTravel. Dia mengaku umurnya 73 tahun, tapi mukanya seperti masih 50-an tahun. Makin gembira dia ketika saya bilang awet muda.
"Ini adalah resep 70 tahun, saya adalah generasi kedua. Makanan andalan kami adalah Beef Noodle Soup," kata Fatima dengan bahasa Inggris patah-patah.
Ayahnya adalah yang meracik semua resep di Saman Islam. Mereka adalah keluarga yang berasal dari Thailand Selatan, yang memang lebih Melayu dan Islam-nya kental. Selain bakmi kuah, Fatima mengatakan makanan andalan mereka termasuk Biryani, Tom Yam dan juga makanan penutup nasi ketan mangga khas Thailand.
"Banyak wisatawan mampir makan di sini. Dari Indonesia, Malaysia, Singapura," kata dia. Tak salah juga, saat itu juga ada beberapa bule menikmati makanan di Saman Islam.
Fatima mengatakan kalau traveler Indonesia mencari wisata kuliner halal di Pasar Chatuchak, jangan bingung. Mampir saja ke Saman Islam. Harganya cukup ramah di kantong. Beef Noodle Soup THB 100 (Rp 33 ribu) dan Biryani THB 100-200 (Rp 33-66 ribu) tergantung pilihan daging. Oh iya, Fatima juga pernah traveling ke Jakarta.
"Saya pernah ke Jakarta, ke Mangga Dua. Ramai banget!" kata Fatima sambil terbahak-bahak.
(fay/ptr)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit