Lokasinya ada di Terminal Wisata Grafika Cikole di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Selasa (25/9/2018), pengelola baru saja membuka wahana wisata baru yang diberi nama Grafika Bird Park.
Sesuai dengan namanya, pengunjung bisa menikmati interaksi dengan berbagai jenis burung. Burung lucu itu khusus diimpor dari Amerika Selatan, yakni jenis paruh bengkok alias burung Macaw yang bernama latin Ara macao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burung tersebut terlihat jinak bahkan berulang kali bertengger di lengan para pengunjung dan bisa diajak berswafoto ketika dipanggil namanya. Salah satu pengurus burung, Jajang (19), menjelaskan usia burung-burung ini muda, berkisar enam bulan hingga satu tahun lebih. Meski masih muda, burung yang berusia satu tahun terlihat mempunyai ukuran yang besar.
![]() |
"Paling tua satu tahun lebih, paling muda sekitar 5-6 bulan lah," kata dia ketika ditemui sambil bermain dengan burung paruh bengkok jenis Macaw yang diimpor dari Brazil.
Saat ini, burung-burung yang ada di sana berjumlah 43 ekor tapi ke depannya ada rencana untuk menambah hingga 2.500 ekor. Untuk membuat jinak burung paruh bengkok diperlukan waktu selama tiga bulan.
Burung paruh bengkok biasanya diberi pakan bubur dua kali dalam sehari untuk yang berukuran muda. Sementara untuk camilannya diberi kwaci atau kacang almond.
Selain itu, kehidupan burung paruh bengkok bergantung pada tempat tinggalnya. Jika hidup di Indonesia, burung tersebut mampu bertahan hingga usia 56 tahun sedangkan kalau di tempat asalnya bisa berusia hingga seratus tahun lebih.
"Sekitar tiga bulan (membuat jinaknya). Panjang umurnya kalau di indonesia mencapai 56 tahun. Kalau di tempat asalnya bisa mencapai seratus lebih. Bergantung kondisi lingkungan," ungkap dia.
![]() |
Ditemui di tempat yang sama, Operasional Manager Grafika Cikole Sapto Wahyudi mengatakan pengelola ingin memberi edukasi kepada masyarakat. Hal ini menjadi alasan dibukanya wahana wisata Grafika Bird Park.
Adapun alasan memilih burung paruh bengkok disebabkan warnanya yang indah dan keramahan burung tersebut ketika berinteraksi dengan manusia. "Kami tertarik buka wahana ini karena ingin memberikan edukasi pada pengunjung sehingga dapat berinteraksi dengan burung paruh bengkok. Nanti pengunjung pun bisa langsung berinteraksi foto dengan burung paruh bengkok," kata dia.
Ada sejumlah kemudahan sekaligus kesulitan dalam merawat burung paruh bengkok. Selain itu, keunikan wahana wisata penangkaran burung di Grafika Cikole yaitu adanya burung kecil yang juga ditangkarkan.
Pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 20 ribu untuk menikmati wahana wisata tersebut. Biaya tersebut, sudah termasuk pakan berupa kwaci dan buah-buahan.
"Tempat wisata pernah ada hanya kita miliki konsep beda. Ada beberapa burung kecil juga yang ditangkarkan," jelas dia.
Seorang pengunjung, Mei Saragi (46) mengaku biasanya melihat burung paruh bengkok melalui layar televisi. Dia pun terpesona ketika melihat langsung dan berharap burung tersebut bisa dilestarikan.
"Ini pertama kali saya lihat langsung burung paruh bengkok, karena biasanya lihat di televisi. Sangat indah ternyata burung ini," ujar dia. Grafika Bird Park bisa jadi pilihan liburan akhir pekan bersama keluarga kali ini. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum