Megawati Soekarnoputri menyoroti Bali yang banyak berubah sampai menyebut agar pembangunan hotel di Pulau Dewata disetop. Pemerhati pariwisata setuju dengan rencana tersebut.
Pemerhati pariwisata sekaligus tokoh muda Bali, Gede Suardana, mendukung pendapat Megawati itu.
"Saya selaku masyarakat Bali sangat mendukung pernyataan bu Megawati, karena sudah terlalu banyak sawah di bali beralih fungsi jadi akomodasi pariwisata," kata Gede dalam perbincangan dengan detikTravel melalui telepon, Minggu (7/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia khawatir sektor pertanian semakin jika terus terjadi alih fungsi lahan pertanian yang diubah menjadi akomodasi pariwisata.
"Bahkan subak (sistem pertanian di Bali) kita di Bali dikhawatirkan akan punah, jika terjadi banyak alih fungsi lahan menjadi akomodasi pariwisata," kata dia.
Dia menyebut saat ini Bali bahkan sudah tidak bisa melakukan swasembada beras lagi akibat alih fungsi lahan menjadi akomodasi pariwisata dan fasilitas penunjang, seperti infrastruktur, atau perumahan.
Menurutnya, kondisi Bali yang semakin mengkhawatirkan seharusnya membuat berbagai pihak lebih serius dalam menanganinya.
"Sebetulnya kondisi subak di Bali sudah sangat mengkhawatirkan, maka apa sikap dari Bu Mega itu perlu didukung pemerintah Bali. Dengan langkah konkrit misalnya pemerintah bisa menerjemahkan atau moratorium pendirian hotel di Bali. Karena kan sudah jenuh, jumlah kamar di kita kan sudah sangat banyak," katanya.
"Itu sudah sangat penuh saya rasa," dirinya menambahkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ada 3.528 unit usaha akomodasi di Bali pada 2022. Dari jumlah itu, sebanyak 434 unit usaha atau 12,3 persen merupakan hotel bintang dengan total 47.751 unit kamar.
Dari data tersebut, menjadikan Bali menjadi provinsi dengan jumlah hotel bintang terbanyak kedua di Indonesia pada 2022. Sedangkan peringkat satunya diduduki Jawa Barat yang punya 552 hotel bintang.
Sebelumnya, mantan Presiden RI Megawati menyampaikan usulan penyetopan pembangunan hotel itu dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 pada, Jumat (5/5/2023) di Trans Resort Bali, Badung. Dia memberikan kuliah umum dan banyak menanggapi problem yang terjadi di Bali dewasa ini. Megawati memang lekat dengan Bali, karena memiliki darah keturunan Bali dari Neneknya yang berasal dari Buleleng.
Megawati menyoroti banyaknya alih fungsi lahan untuk jadi hunian wisata seperti hotel. Dia pun meminta Gubernur Bali Wayan Koster untuk menyetop izin pembangunan hotel.
"Bali ini subur loh makanya saya bilang awas ya kalau nggak bikin Perda konversi tanah itu, berhenti. Tanah Subur. Kalau mau tanah yang tandus-tandus itu mesti dilihat lagi mau dijadikan apa. Satu ini pertanahan, dua pertanian, 100 tahun mau dijadikan apa. Iya gitu dong, pikirannya jauh gitu loh. Supaya masyarakat Bali sejahtera nggak usah cari makan kemana aja," kata Megawati pada acara tersebut.
Baca juga: Bali Serius Batasi Kedatangan Turis Asing |
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak