Phuket sedang ramai-ramainya oleh turis. Di sisi lain, kasus-kasus nyeleneh soal turis juga bertambah.
Dilansir dari Vietnam Express pada Minggu (15/10), seorang turis Arab liburan ke Phuket, Thailand. Saat itu, turis ini hendak pulang dari Soi Saen Sabai ke area Patong.
Ia memutuskan untuk pulang dengan tuk tuk. Tak jelas bagaimana turis ini mendeskripsikan dan menyebut nama penginapannya. Namun mereka ia sepakat diantar ke 7Q Patong Beach Hotel.
Supir bilang kalau harga yang harus dibayar oleh turis Baht 200. Turis ini setuju, mereka berangkat ke Patong.
Setelah sampai di depan hotel, si turis menolak turun. Katanya, itu bukan hotelnya. Ia meminta si supir untuk mengantarnya ke hotel lain.
Meski setengah kesal, si supir tetap mengantarkan turis Arab itu. Setelah yakin itu hotelnya, turis itu turun dan membayar Baht 300. Ternyata hotelnya Hotel Amata, letaknya masih di area Patong.
Namun si supir tak senang. Ia meminta bayaran lebih, yaitu Baht 400.
Turis itu bersikeras untuk membayar Baht 300. Cek cok mulut terjadi dan suasana makin panas.
Supir tuk tuk yang sudah kepalang emosi kemudian memanggil 2 orang supir tuk tuk lain. Mereka ramai-ramai memukuli si turis.
Turis ditinggalkan dalam keadaan babak belur. Ia kemudian melapor ke kantor polisi.
Melalui rekaman CCTV, polisi berhasil mengindentifikasi ketiga tersangka. Mereka pun dilacak dan ditemukan.
Polisi mengatakan bahwa surat izin mengemudi supir tuk tuk akan dicabut. Berdasarkan Hukum Pidana Thailand, pengemudi menghadapi hukuman enam bulan hingga 10 tahun penjara dan denda Bath 10.000-20.000 karena penyerangan.
Simak Video "Nikmati Liburan Santai di Phuket, Thailand"
(bnl/bnl)