Dua event tersebut resmi dibuka pada Rabu (20/6) dan berlangsung hingga Senin (24/6) di Aston Pluit Hotel & Residence.
Sesuai dengan tema hari jadi kota Jakarta, festival kuliner ini menghadirkan aneka makanan khas Betawi yang ikonik seperti kerak telor, kue rangi, kue dongkal, dan es doger.
Kuliner ini ditempatkan di area lobi hotel yang dihiasi dengan ornamen khas Betawi, termasuk ondel-ondel yang menjadi simbol budaya Betawi.
Pengunjung dapat menikmati kelezatan kuliner tersebut dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per porsi.
Untuk pameran lukisan, karya pelukis Sarnadi Adam dihadirkan. Seniman kawakan Betawi ini, menampilkan 28 karya lukisnya dengan tema 'Dari Betawi Untuk Jakarta'.
Objek yang dilukis Sarnadi berkaitan dengan kesenian dan kehidupan masyarakat pada tahun 60 sampai 70-an, seperti lenong, tari-tarian dan kehidupan masyarakat pesisir Jakarta.
Direktur Business & Operasional PT Jakarta Propertindo (Perseroda) I Gede Adi Adnyana menekankan pentingnya acara ini dalam melestarikan kekayaan budaya Betawi.
"Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menarik tetapi juga berkontribusi dalam memajukan kesenian, terutama di Jakarta. Festival ini adalah bagian dari upaya kami untuk melestarikan kekayaan budaya Betawi," kata Adi.
![]() |
Menurutnya, kuliner dan kesenian merupakan korelasi yang baik dalam melestarikan budaya yang dikemas ke dalam event. Selain itu, ia menilai korelasi tersebut merupakan bentuk seni yang dapat memperkaya pengalaman budaya pengunjung.
"Kami percaya ada korelasi yang baik antara kuliner dan seni. Keduanya adalah bentuk seni yang dapat memperkaya pengalaman budaya kita," tambahnya.
Fokus utama festival ini memang pada produk kuliner dan seni lukis yang menjadi ciri khas Aston Pluit. Dengan tagline 'Udah dan Bang Jali', yang mencerminkan Jakarta sebagai kota yang dinamis dan multikultural.
"Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menarik tetapi juga berkontribusi dalam memajukan kesenian, terutama di Jakarta. Festival ini adalah wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan kuliner Betawi dan makanan Padang, yang telah populer di seluruh Indonesia," ungkap Cluster General Manager Aston Pluit, Fave Pluit & Apartement Paradiso Ayub Zailani.
Sementara itu, Sarnadi Adam menegaskan, lukisan-lukisannya yang bercorak dekoratif merupakan dedikasinya untuk ulang tahun ke-497 Jakarta. Ia berharap agar Jakarta tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota global yang kaya akan budaya dan pesona.
"Saya dedikasikan untuk masyarakat Jakarta Betawi di ulang tahunnya yang ke-497. Semoga Jakarta tetap jaya sebagai Kota global dan penuh persona," ujar Sarnadi.
Baginya, seni tradisi Betawi merupakan bagian tak terpisahkan dari karakter Jakarta yang unik.
"Gaya lukisan dekoratif dalam karya-karya saya menggambarkan figur-figur manusia dengan latar belakang alam yang masih alami, kontras dengan perkembangan Jakarta saat ini yang semakin modern dan urban," pungkas Sarnadi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba