Gamsutl, Kota Mati di Rusia yang Justru Diminati Wisatawan Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gamsutl, Kota Mati di Rusia yang Justru Diminati Wisatawan Dunia

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Minggu, 08 Jun 2025 19:27 WIB
Kota mati bernama Gamsutl di wilayah Rusia yang menarik minat wistawan
Desa Gamsutl. (Tangkapan layar)
Jakarta -

Tren dark tourism semakin diminati oleh para pelancong global, banyak yang tertarik mengunjungi tempat-tempat terpencil yang penuh misteri, bahkan menyeramkan. Salah satu destinasi yang menarik perhatian adalah Gamsutl.

Gamsuti adalah sebuah desa tua yang kini terbengkalai di wilayah pegunungan Rusia bagian selatan. Terletak di ketinggian 1.418 meter di atas permukaan laut, Gamsutl merupakan permukiman kuno dari suku Avar yang berada di wilayah Kaukasus Utara, tepatnya di Dagestan.

Dikutip dari Express, Minggu (8/6/2025) diperkirakan telah berdiri selama sekitar 2.000 tahun, desa itu juga dikenal sebagai salah satu tempat terbengkalai paling misterius dan sulit dijangkau di Rusia. Gamsutl kerap dijuluki sebagai Machu Picchu-nya Dagestan karena keunikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu, desa tersebut dihuni oleh puluhan keluarga namun kini tinggal tersisa puing-puing rumah batu yang melekat di lereng gunung, menjadikannya daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Gamsutl dikenal sebagai 'kota mati' karena sudah tidak lagi dihuni, penghuni terakhir Gamsutl meninggal pada tahun 2015, membuat seluruh area ini benar-benar kosong. Sejarawan dan pemandu lokal mengungkapkan bahwa asal usul desa itu masih menjadi misteri.

ADVERTISEMENT

Ada yang meyakini Gamsutl didirikan oleh seorang khan dari suku Avar yang membangun kediamannya di puncak gunung, sementara teori lain menyebutkan tempat ini dahulu digunakan sebagai lokasi pengasingan. Nama 'Gamsutl' diperkirakan berarti 'di kaki benteng khan'.

Kota mati bernama Gamsutl di wilayah Rusia yang menarik minat wistawanKota mati bernama Gamsutl di wilayah Rusia yang menarik minat wisatawan. (Tangkapan layar)

Penghuni terakhir desa ini adalah Abdulzhalil Abdulzhalilov, yang tinggal sendirian sejak awal tahun 2000-an hingga tutup usia pada 2015. Selama masa tinggalnya, ia memelihara lebah, menulis buku tentang agama, dan menyambut para wisatawan yang mendaki menuju desa terpencil itu.

Sebagian besar bangunan yang masih berdiri berasal dari abad ke-19, namun ada pula reruntuhan yang jauh lebih tua. Bahkan, para arkeolog menemukan batu nisan dengan tulisan Persia yang diperkirakan telah berusia 2.000 tahun di sekitar lokasi.

Situs Gateway to Russia, yang mengulas destinasi bersejarah di kawasan tersebut, menggambarkan Gamsutl sebagai tempat yang unik dan menarik dengan pemandangan dramatis dan cerita yang sesuai.

Meskipun cuaca ekstrem dan erosi terus mengancam kelestarian situs tersebut, minat wisatawan tetap tinggi, terutama pada musim panas. Saat ini, warga setempat menyediakan layanan tur berpemandu serta tumpangan kuda menuju puncak.




(upd/fem)

Hide Ads