d'Traveler Jelajahi Indonesiamu
Jalan-jalan Ke Kampung Inggris Kediri yang Melegenda
Kamis, 30 Agu 2018 18:10 WIB

Handry Martha Yudha

Jakarta - Kampung Inggris di Pare Kediri menyimpan begitu banyak hal menarik untuk dapat dieksplorasi. Tentunya, juga bisa jago bahasa Inggris di sini.Kampung Inggris. Nama itulah yang pertama kali menjadi magnet kuat sehingga saya tak berpikir panjang untuk menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 13 jam menunggangi kereta api kelas ekonomi. Untungnya saat ini telah ada aplikasi Pegi-pegi yang memudahkan saya memesan tiket kereta api secara online. Kami berdua pergi ke sana tanpa membawa niat untuk belajar sama sekali. hanya untuk sekadar berlibur dan relaksasi.Selama di perjalanan saya dan istri saya, Aini, bertemu dengan beberapa orang, kami pun saling bertukar pikiran. Ada seorang bapak berkumis yang akan pergi ke Malang untuk mengikuti pertemuan pengurus Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) se-Nusantara. Seperti pada umumnya, warga Sunda memang terkenal dengan keramahtamahannya.Sepanjang 13 jam waktu tempuh obrolan ringan menemani kepenatan dalam menanti ketibaan kami di tujuan masing-masing. Tentunya tema ΓΒ’Γ’βΒ¬ΓΕPersibΓΒ’Γ’β¬ÒβΒ’ menjadi paling mudah untuk mencairkan suasana. Malam harinya, berbekal selimut yang saya jinjing di kantong keresek, walaupun sulit untuk tidur saya coba untuk tidur. Untungnya bapak di sebelah saya lebih dahulu turun sehingga saya bisa merebahkan badan seraya menaikkan kaki ke atas kusen jendela kereta. Kereta pun mendecitkan remnya di Stasiun Kediri pada pukul 4 subuh.Setibanya di stasiun, kami sempatkan untuk sholat shubuh di mushola lalu setelahnya menuju depan Kantor Pos Indonesia dengan menyewa becak yang sudah siaga di halaman parkir stasiun. Dari sini rute akan diteruskan menuju daerah Pare di Kabupaten Kediri menggunakan angkot bertuliskan 'P'. Yang menjadi masalah di pagi buta seperti ini kesabaran kita menunggu angkot yang lewat benar-benar diuji. Kurang lebih 20 menit kami lalui hanya untuk memandangi lalu lalang bus, mobil, motor, namun angkot yang dimaksud belum kunjung tiba. Baru setelah satu angkot tiba kami pun dapat bernapas lega.Sepanjang perjalanan kami mengamati kekhasan daerah ini yaitu persawahan yang masih begitu mudah ditemui. Dari mulai padi, hingga yang paling dominan yaitu jagung terhampar hijau di kiri dan kanan bahu jalan. Tepat pukul 06.30 gapura Desa Tulungrejo, desa yang terkenal dengan sebutan Kampung Inggris, berdiri dengan kokoh.Di sana, kami melihat begitu banyak tempat untuk menimba ilmu bahasa Inggris, tak jarang kami melihat beberapa peserta course mencoba mempraktekkan teknik public speaking di area panggung umum yang dapat dinikmati banyak orang.Selama di Kampung Inggris, kami menginap di salah satu rumah warga yang memang disewakan untuk para pengunjung yang datang berwisata ke sana. Warga di sana begitu ramah dan hangat. Uniknya, walaupun dikenal sebagai Kampung Inggris tak serta merta membuat semua orang di sini berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, itu hanyalah julukan yang diberikan pada desa ini karena begitu banyaknya tempat yang menyediakan jasa pelatihan bahasa Inggris di sini.Untuk dapat menikmati Kampung Inggris secara keseluruhan, kami menyewa sepeda dan berkeliling menikmati ketenangan Desa Tulungrejo. Di sana kami mendapati harga makanan dan minuman masih sangat begitu murah, cukup membuat kami tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Salah satu kuliner yang kami cicipi adalah ketan susu bubuk. Bayangkan, harga seporsinya hanya Rp 2.500!Keesokan harinya, dengan menyewa sepeda motor, kami menyambangi pusat kota dan melihat langsung dari dekat kemegahan Monumen Simpang Lima Gumul, yang acap kali disamakan dengan Monumen Arc de Triomphe di Paris, Prancis.Setelah beberapa hari di sana, kami pun kembali ke Bandung, kembali dengan menggunakan moda Kereta Api. Sekali lagi kami terbantu dengan aplikasi PegiPegi untuk memesan tiket. Kami pulang dengan puluhan cerita dan menarik untuk dikenang.Untuk kalian yang ingin liburan tanpa perlu ribet, tunggu apa lagi, segera unduh aplikasi Pegipegi, temukan banyak diskon menarik, dan #JelajahiIndonesiamu !#Pegipegiyuk #JelajahiIndonesiamu @pegi_pegi
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!