Pesona Desa Adat Ratenggaro yang Tiada Habisnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesona Desa Adat Ratenggaro yang Tiada Habisnya

Fakhrul Agustriwan - detikTravel
Minggu, 04 Nov 2018 15:25 WIB
loading...
Fakhrul Agustriwan
Pesona Desa Adat Ratenggaro yang Tiada Habisnya
Desa Adat Ratenggaro terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya, sekitar 1,5 jam dari kota Tambolaka. Ketika sampai di desa ini, pengunjung akan disambut dengan pemandangan rumah adat dan kain tenun khas Sumba.
Jakarta - Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.

Rumah adat yang ada disini tampak megah dengan atap jerami yang menjulang. Dengan tinggi atap dapat mencapai 30 meter, pengunjung dibuat takjub dengan desain rumah ini.
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.

Banyak kain tenun hasil buatan tangan warga lokal dipajang di pelataran rumah. Berbagai motif dan ukuran tersedia disini dan dapat dibeli oleh pengunjung.
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.

Beberapa kuda Sumba milik warga terlihat berkeliaran di desa ini. Kuda memang menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup masyarakat asli Sumba. Sejak kecil, mereka sudah akrab dengan kuda-kuda peliharaan.
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.

Jika pengunjung tertarik untuk merasakan sensasi naik kuda Sumba, warga lokal menyewakan kuda-kuda tersebut untuk dapat ditunggangi. Dengan membayar Rp 20.000, pengunjung dapat mengitari desa dengan menggunakan kuda.
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.

Warga lokal di desa adat ini sangat terbuka dengan kunjungan wisatawan. Kita dapat berinteraksi langsung dengan mereka, berbaur layaknya saudara sendiri.
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.
Halaman 2 dari 6
Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.Sumba tak melulu soal perbukitan, savanna, atau pantai. Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro akan membuat traveler sadar akan pesona Sumba yang tiada habisnya.
(travel/travel)

Hide Ads