Dahulu terdapat tiga benteng. Kini tersisa dua. Benteng utama memiliki luas 70x70 meter. Di dalamnya terdapat 2 bangunan berkubah yang disebut stupa. Dari jauh terlihat kawasan perbukitan Krueng Raya. Di bukit tersebut tepatnya di
|
Di dalam stupa terdapat sumur. Menurut sejarah selain sebagai tempat pertahanan, benteng ini juga berfungsi sebagai tempat ibadah. Dalam ajaran Hindu ada ritual membersihkan diri. Air dari sumur ini dimanfaatkan untuk ritual bebersih
|
Rambu peringatan rawan Tsunami di lokasi Benteng Indra Patra.
|
Benteng kedua memiliki luas yang lebih kecil dari benteng utama. Dua ruang berbentuk busur 180 derajat di sisi benteng merupakan tempat meriam. Ruang perlindungan dibangun agar meriam tidak terkena tembakan artileri musuh. Di tengah
|
Benteng Indra Patra bercorak Hindu, terlihat dari penamaan benteng. Konon dari lokasi ini nama Aceh berasal. Pada abad ke-9 setelah Islam tumbuh dan terus berkembang ke arah timur hingga India. Segolongan Raja dan pengikutnya di bagian
|
Jambo (tempat bersantai) dengan pohon cemara yang teduh menghadap Selat Malaka di bibir pantai Benteng Indra Patra.
|
Pantai di lokasi benteng Indra Patra yang menghadap Selat Malaka. Dahulu Selat Malaka adalah jalur utama perdagangan rempah. Jalur ramai dan strategis dengan bandar-bandar dagang di sepanjang Semenanjung Malaya dan Sumatera menjadi
|
Pada masa Kesultanan Aceh, benteng ini menjadi markas besar Angkatan Laut Kesultanan yang dipimpin Laksamana Malahayati (1550-1615). Tercatat perang melawan Portugis dan Belanda di Selat Malaka dikomandoi dari benteng ini. Dalam pertempuran
|
Plesir di pantainya yang landai dan dangkal sehabis wisata benteng.
|
Halaman 2 dari 10
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan