Tak hanya itu, para anggota wajib berkurban sesuai kemampuan masing-masing. Mulai dari sapi, kambing, ayam, hingga telur. Namun dengan catatan, kurbannya diberikan dalam bentuk uang untuk kelompok tersebut.
Perihal iming-iming masuk surga dengan modal Rp 25 ribu, Agus sendiri tak banyak tahu. Ia hanya berpengalaman wajib memberikan Rp 25 ribu kepada kelompok tiap bulan sebagai infak. Kegiatan pengajian di kelompok tersebut juga selalu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Agus mengenang saat ia mengikuti pengajian dan seluruh gorden ditutup rapat, lengkap dengan penjagaan di luar ruangan.
Kejanggalan demi kejanggalan mulai membuat Agus resah. Namun, tak banyak yang ia bisa lakukan saat itu, karena ia dituntut untuk taat kepada pimpinan kelompok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah itu kita pertanyakan. Apa maksud dan tujuan ini? Itu katanya nggak boleh nanya, kita yang penting taat sama pimpinan," jelas Agus.
Agus adalah salah satu dari 69 orang terpapar di Cibalong yang akhirnya melakukan deklarasi akan kembalinya ia ke paham Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini bisa terwujud tak lepas dari dukungan penyuluhan pemerintah setempat, Kementerian Agama, serta Densus 88.
(vys/vys)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!