Salah satu kebun binatang tertua di Indonesia, Medan Zoo, tengah merana. Satwa yang ada di sana tak terurus karena krisis finansial. Apakah satwa-satwa yang ada di sana bisa dialihkan ke taman rekreasi atau kebun binatang lainnya yang ada di Indonesia yang relatif sehat?
detikTravel bertanya soal ini ke pihak Taman Safari Indonesia (TSI) Group. Vice President Media, Digital dan Event Taman Safari Indonesia Grup, Alexander Zulkarnain, mengatakan hal ini sebenarnya bukan kewenangan TSI.
"Tapi ini adalah kewenangan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), karena satwa itu tidak dimiliki secara perusahaan atau personal tapi itu bisa dikembalikan artinya ke KLHK dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) bagaimana penanganannya," ujarnya saat dihubungi Kamis, (11/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika ada kerja sama menarik hewan ke kebun binatang lain, dia menyarankan baiknya dilakukan melalui Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
"Kalau di kami, kami fokus kepada mensejahterakan satwa yang ada di grup kami dan fungsi kita untuk kerja sama bisa juga melalui KLHK dan BKSDA yang menaungi kami, juga bisa melalui saluran Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI)," dia menimpali.
Medan Zoo mengalami krisis finansial hingga utang pakan satwa dan pegawai tidak digaji sejak Agustus 2023. Wali Kota Medan Bobby Nasution akhirnya buka suara.
"Kita kemarin itu kan Medan Zoo di bawah BUMD PUD Pembangunan. Dia yang bukan hanya membawahi Medan Zoo, tapi beberapa unit usaha lain. Kita lihat memang dari unit usahanya, saat ini hanya satu unit usaha profitnya bisa menutupi usaha dari kegiatan usaha yang lain, ini yang kita sampaikan dari profit itu ditambahkan yang pertama adalah untuk satwa di situ dan para pegawai Medan Zoo," kata Bobby Nasution di Balai Kota Medan, Rabu (10/1/2024) malam.
Bobby menyebut tidak bisa langsung mengucurkan dana APBD ke Medan Zoo. Sebab, ada sejumlah prosedur yang harus dilewati, termasuk harus melalui DPRD Medan.
Salah satu opsi yang dinilai bisa lebih cepat dilakukan adalah mendorong PUD Pembangunan dan Medan Zoo untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk menyokong pendanaan.
"Dari Pemko pastinya, kalau kita bilang suntikan dana dari pemko itu kan, berarti harus penambahan penyertaan modal kembali, izin dari DPRD dan segala macam, karena itu sebenarnya opsi itu yang belum ada, opsi yang saya sampaikan ke BUMD membangun kerjasama," kata Bobby.
Medan Zoo dengan luas 30 hektare dan merupakan kebun binatang legendaris di Desa Simalingkar, Medan Tuntungan, Kota Medan, sekitar 30 menit dari jantung Kota Medan, itu masuk dalam daftar salah satu unit usaha milik Pumum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan. Tetapi, faktanya Medan Zoo tidak terawat.
Tragisnya, tiga harimau mati dalam waktu dua bulan, November hingga Desember 2023. Selain itu, gaji pegawai tidak dibayar sejak Agustus. Pakan satwa juga masih utang. kebun binatang juga tampak tidak terurus, rumput liar subur, kotor, jorok, kandang-kandang rusak.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan