Kota Tua Banten Lama, Tak Kalah Keren dari Kota Tua Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Libur Sekitar Jakarta

Kota Tua Banten Lama, Tak Kalah Keren dari Kota Tua Jakarta

- detikTravel
Kamis, 15 Agu 2013 12:44 WIB
Museum Kepurbakalaan Banten Lama (Anggi Agistia/dTraveler)
Serang - Siapa bilang Kota Tua hanya ada di Jakarta? Di sekitar Jakarta, traveler bisa berkeliling Kota Tua Banten Lama, yang tidak kalah keren dari Kota Tua Jakarta!

Sebagai provinsi paling barat di Pulau Jawa, dahulu Banten adalah tempat bersandarnya kapal dari berbagai negara. Oleh karena itu, Banten juga memiliki kawasan Kota Tua, lengkap dengan bangunan bersejarah. Dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam, traveler dapat langsung mencapai kawasan ini.

Disusun detikTravel, Kamis (15/8/2013), traveler bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di kawasan Kota lama Banten ini. Anda bisa mulai dari melihat-lihat ke dalam Museum Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak tepat di depan Benteng Surosowan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti museum-musum lain di Indonesia, tarif masuk ke dalam museum Museum Kepurbakalaan Banten Lama sangat murah, hanya Rp 1.000 per orang. Di museum ini traveler bisa menyusuri jejak sejarah Kerajaan Islam Banten.

Secara keseluruhan, museum ini memberi gambaran garis besar mengenai sejarah dan kehidupan sehari-hari penduduk Kerajaan Islam Banten silam. Dari Museum Kepurbakalaan Banten Lama, traveler dapat beranjak ke Keraton Surosowan di dalam Benteng Surosowan.

Anda bisa melihat sisa reruntuhan Keraton Surosowan di sini. Meski berupa reruntuhan, tumpukan batu bata merah dan batu karang masih tampak membentuk sebuah bangunan keraton. Benteng dengan luas sekitar 3,5 hektar dan dibangun pada tahun 1552 ini dahulu merupakan tempat tinggal para sultan Banten.

Setelah puas berkeliling Keraton Surosowan, traveler bisa melanjutkan perjalanan ke mengunjungi Masjid Agung Banten. Harap berhati-hati karena banyak pungutan sumbangan tidak resmi, yang mengganggu kenyamanan para pengunjung yang ingin beribadah.

Dari Masjid Agung Banten, pergilah ke sisa peninggalan Keraton Kaibon, tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda Sultan Syaifudin. Di sampingnya ini terdapat kanal dan pepohonan besar. Tempat tinggal ratu ini dihancurkan oleh Belanda pada tahun 1832 saat perang antara Kerajaan Banten dan Belanda. Namun traveler masih bisa melihat sisa reruntuhannya.

Setelah berkunjung ke Keraton Kaibon, traveler bisa beranjak ke Wihara Avalokitesvara. Keberadaan wihara ini diyakini masyarakat setempat sebagai bukti, bahwa pada saat itu penganut agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai tanpa konflik yang berarti.

Puas berkeliling wihara, Anda bisa berkunjung ke Benteng Spellwijk yang terletak tepat di depannya. Dahulu, benteng ini digunakan sebagai menara pemantau. Hal ini karena letaknya berhadapan langsung ke Selat Sunda. Pastinya, banyak tempat bersejarah di Kota Tua Banten ini yang wajib Anda kunjungi.

(sst/sst)

Hide Ads