Merdeka Walk tepat berada di jantung kota Medan, dekat kawasan Kesawan. Diresmikan pada 14 April 2005, tempat kuliner ini dulunya areal bekas tempat parkir di Lapangan Merdeka di sisi Jalan Balai Kota.
Tempat makan ini berada di bawah rindangnya pohon-pohon trembesi berusia ratusan tahun yang ditanam sejak zaman Belanda. Lampu hias beragam model dilekatkan di dahan dan batang pohon menambah cantik suasana
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pengunjung adalah Krisna Sulistya (31) bersama keluarganya. Menurut dia, harga makanan di Merdeka Walk adalah standar restoran cepat saji, jadi tidak bisa dibilang murah meriah juga.
"Kami suka ke sini kalau akhir pekan, lebih ramai. Kalau pertengah minggu seperti sekarang ya seperti ini, lebih sepi," ujarnya kepada detikTravel.
Nah kalau Anda mencari makanan serba tradisional, siap-siap sedikit kecewa. Makanan di Merdeka Walk benar-benar selera kota besar, ada steak yang variatif jenis dan sajiannya, Pizza Hut, sup tomyam, sushi, dim sum dan seafood, hingga beragam jenis minuman impor.
Tapi bukan artinya kuliner khas Medan tidak ada. Untuk selera Medan ada lontong sayur, soto Medan, sup buntut, sate Padang, nasi gurih atau nasi lemak, dan tentu saja ada nasi goreng, mie pangsit, bakso, mpek-mpek dan pancake durian.
Menurut Krisna, Merdeka Walk lebih ramai lagi kalau sedang ada kegiatan nonton bareng sepakbola. Tapi selain makan, tempat ini juga menyediakan tempat permainan Amazone. Yang menjadi masalah di sini adalah sulit mencari tempat parkir.
Jika ingin membeli oleh-oleh, ada toko distro T Shirt dengan tulisan dan gambar lucu ala Dagadu Yogya, namanya Bajoe Kinantan. T Shirt lucu dan khas bertema Medan pasti jadi kenangan jika sudah pulang nanti.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar