Akhir Pekan di Bali, Saatnya ke Desa Cantik Penglipuran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhir Pekan di Bali, Saatnya ke Desa Cantik Penglipuran

- detikTravel
Jumat, 18 Okt 2013 10:55 WIB
Cantiknya Desa Penglipuran (Rita/detikTravel)
Bangli - Rapi, bersih, indah, serba teratur! Itulah kesan pertama saat menginjakkan kaki di kampung wisata Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Tempat ini cocok untuk destinasi libur akhir pekan di Pulau Dewata.

Desa Penglipuran ini ditandai dengan lanskap berundak-undak dengan rumah-rumah berasitektur khas dan unik. Desa ini sangat terpelihara dan serba teratur. detikTravel berkunjung ke desa ini saat akhir pekan beberapa minggu lalu.

Suasananya pun asri, sejuk, dipenuhi dengan pepohonan dan rumput-rumput menghijau yang tumbuh subur dan terawat. Ditambah lagi dengan bunga-bunga beraneka warna yang sedap dipandang mata. Begitu mempesona!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya lagi, kendaraan bermotor dilarang memasuki area desa ini. Orang-orang pun bisa bebas menghirup udara bersih tanpa harus takut terkena polusi asap kendaraan. Semua kendaraan bermotor harus diparkir di dekat area gapura yang terletak di luar pintu masuk ke desa ini.

Untuk masuk ke desa ini, para pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 7.500. Namun saat detikTravel tiba di desa ini sekitar pukul 16.00 waktu setempat, petugas loket tiket memberitahukan bahwa tiket per orang adalah Rp 5.000.

"Seharusnya Rp 7.500 tapi karena sudah sore, tiketnya Rp 5.000," kata petugas loket.

Begitu memasuki desa unik ini, pandangan mata langsung tertuju pada tapak jalan yang terbuat dari batu alam. Sepanjang jalan tampak rumput segar di kanan kiri serta aneka bunga indah seperti mawar, bougenville, kembang sepatu, kamboja dan lain-lain.

Sejauh mata memandang, tak ada sama sekali sampah yang berceceran di jalan. Semuanya bersih! Bahkan tiap beberapa meter, disediakan dua tempat sampah yang dibedakan untuk sampah organik dan sampah non-organik.

Di desa ini, pura-pura mini terdapat di tiap-tiap rumah penduduk. Di bagian tengah desa terdapat pura besar. Penglipuran sendiri berasal dari kata "Pengeling Pura" yang memiliki arti "tempat suci untuk mengenang para leluhur".

Hal menarik lainnya dari desa cantik ini adalah keramahtamahan penduduknya. Tua, muda, remaja dan anak-anak, semuanya bersikap ramah pada setiap pengunjung. Sikap ramah itu juga diperlihatkan seorang warga yang meladeni pertanyaan-pertanyaan detikTravel.

Nenek bernama Nyoman Cindri itu bahkan mengajak detikTravel untuk singgah ke rumahnya sembari menunjuk rumahnya yang terlihat dari pinggir jalan. Wanita berumur 64 tahun itu mengaku telah tinggal di desa tersebut sejak lahir.

Ibu dari 6 anak ini mengaku senang desanya banyak dikunjungi para turis. "Paling ramai kalau Sabtu dan Minggu. Ramai terus sampai malam," kata nenek dari 8 cucu itu.

Bagi Anda yang berlibur ke Bali, jangan lupa mampir ke desa cantik ini!

(shf/shf)

Hide Ads