Tak butuh waktu lama untuk memutuskan destinasi siang itu. Sabtu (26/10/2013) siang, saat matahari sedang terik-teriknya, detikTravel pun memasuki pasar tradisional di Kota Atambua, Kabupaten Belu, NTT.
Atambua terkenal sebagai kota perbatasan RI-Timor Leste. Mayoritas lanskap di wilayah ini sangat gersang, umbi-umbian seperti jagung pun jadi sumber karbohidrat utama. Tapi Atambua tergolong dekat dengan pantai, sehingga kaya hasil laut. Saya penasaran, kira-kira apa saja yang dijual di pasar tradisional tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu memasuki pasar, saya terpaku di depan kios sayuran. Tersaji beragam jenis sayur mulai dari sawi, bayam, kembang kol, dan pepaya muda. Dahi saya berkerut begitu melihat tomat berbentuk lonjong. Rupanya, tomat lonjong inilah yang umum digunakan oleh warga Atambua. Sulit sekali mencari tomat berbentuk bulat.
Pemandangan silih berganti semakin saya memasuki pasar. Kios sayur-mayur diganti oleh deretan penjaja barang kebutuhan rumah tangga. Mulai dari baskom, ember, tikar, sampai tenun. Ya, tenun ini memang serbaguna. Bisa digunakan sebagai sandang, bisa juga sebagai alat keperluan rumah tangga.
Selanjutnya, saya memasuki pasar ikan. Jika sebelumnya para pedagang senyum dan menyapa ramah, lain halnya dengan para lelaki pedagang ikan. Mereka menyapa dengan hangat kemudian saling bercanda, berpose di depan kamera.
Selanjutnya, saya masuk ke pasar pisang. Berada di sini bagaikan tenggelam dalam pisang beraneka ukuran. Dari yang mentah, sampai yang matang. Bergeser sedikit, ada ibu-ibu penjual nangka. Percaya atau tidak, ukuran nangka itu super besar!
Seperti para pedagang lainnya, ibu penjual nangka itu tersenyum senang sambil masih memotong nangka. Sepanjang jalan 'blusukan' di pasar ini, saya menemukan banyak dagangan unik mulai dari tomat lonjong sampai nangka super besar. Tapi 'harta karun' sebenarnya di pasar itu adalah keramahan pedagangnya sendiri.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan