Tomat Lonjong & Aneka Dagangan Unik di Pasar Atambua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tomat Lonjong & Aneka Dagangan Unik di Pasar Atambua

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Senin, 11 Nov 2013 09:39 WIB
Tomat yang umum digunakan warga Atambua adalah yang berbentuk lonjong (Sastri/detikTravel)
Atambua - Dari luar, pasar tradisional Kota Atambua tak jauh berbeda dengan pasar pada umumnya. Tapi kalau tidak masuk, traveler tak akan tahu apa yang 'tersembunyi' di dalamnya. Banyak hal unik yang akan Anda temukan di pasar ini.

Tak butuh waktu lama untuk memutuskan destinasi siang itu. Sabtu (26/10/2013) siang, saat matahari sedang terik-teriknya, detikTravel pun memasuki pasar tradisional di Kota Atambua, Kabupaten Belu, NTT.

Atambua terkenal sebagai kota perbatasan RI-Timor Leste. Mayoritas lanskap di wilayah ini sangat gersang, umbi-umbian seperti jagung pun jadi sumber karbohidrat utama. Tapi Atambua tergolong dekat dengan pantai, sehingga kaya hasil laut. Saya penasaran, kira-kira apa saja yang dijual di pasar tradisional tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar itu rupanya mengular, dari jalan utama menuju 2 jalan di dekatnya. Para pedagang memenuhi kedua sisi lorong. Pasar itu terbagi jadi beberapa bagian sesuai dagangan. Ada pasar sayur, pasar ikan, pasar pisang, sampai barang-barang kebutuhan rumah tangga.

Begitu memasuki pasar, saya terpaku di depan kios sayuran. Tersaji beragam jenis sayur mulai dari sawi, bayam, kembang kol, dan pepaya muda. Dahi saya berkerut begitu melihat tomat berbentuk lonjong. Rupanya, tomat lonjong inilah yang umum digunakan oleh warga Atambua. Sulit sekali mencari tomat berbentuk bulat.

Pemandangan silih berganti semakin saya memasuki pasar. Kios sayur-mayur diganti oleh deretan penjaja barang kebutuhan rumah tangga. Mulai dari baskom, ember, tikar, sampai tenun. Ya, tenun ini memang serbaguna. Bisa digunakan sebagai sandang, bisa juga sebagai alat keperluan rumah tangga.

Selanjutnya, saya memasuki pasar ikan. Jika sebelumnya para pedagang senyum dan menyapa ramah, lain halnya dengan para lelaki pedagang ikan. Mereka menyapa dengan hangat kemudian saling bercanda, berpose di depan kamera.

Selanjutnya, saya masuk ke pasar pisang. Berada di sini bagaikan tenggelam dalam pisang beraneka ukuran. Dari yang mentah, sampai yang matang. Bergeser sedikit, ada ibu-ibu penjual nangka. Percaya atau tidak, ukuran nangka itu super besar!

Seperti para pedagang lainnya, ibu penjual nangka itu tersenyum senang sambil masih memotong nangka. Sepanjang jalan 'blusukan' di pasar ini, saya menemukan banyak dagangan unik mulai dari tomat lonjong sampai nangka super besar. Tapi 'harta karun' sebenarnya di pasar itu adalah keramahan pedagangnya sendiri.

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads