Pantai Pulau Merah dinamai demikian karena di hadapan pantai ada pulau setinggi 200 meter dengan tanah kemerahan sebagai ikonnya. Namun pesona pantai ini juga datang dari gugusan pulau kecil di sekitarnya, yang juga menyimpan keindahan alam untuk menjadi tujuan wisata.
Para penggiat wisata di sana mulai melakukan penataan kawasan wisata penyanggah Pulau Merah. Ada sejumlah pulau dan pantai yang nantinya menjadi trip wisata bahari andalan pariwisata Banyuwangi. Bahkan ada pulau yang disiapkan menjadi wisata mistis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pulau Mbedil Satu dan Dua
Pulau ini terbagi dua, Pulau Mbedil Satu dan Pulau Mbedil dua yang terpisahkan selat pendek. Nama 'Mbedil' diambilkan dari bahasa Jawa. Mbedil asal kata dari Bedil. Dalam bahasa Indonesia berarti senjata api. Jadi Mbedil memiliki arti menembak.
Nah, kedua pulau Mbedil itu konon memiliki keunikan yang berkaitan dengan namanya tersebut. Sesekali dari arah Pulau di sebelah barat Pulau Merah itu terdengar suara mirip dentuman meriam.
"Pulau Mbedil ini bisa mengeluarkan suara keras mirip tembakan meriam," ujar Sugiantoro (41), lifeguard Pantai Pulau Merah saat berbincang dengan detikTravel, pertengahan Desember lalu.
Suara dentuman itu berasal dari hempasan ombak yang masuk ke gua yang ada di bawah bibir tebing pulau Mbedil. Suaranya terdengar dari jarak sekitar 100 meter. Semakin kencang hempasan ombak, maka semakin nyaring suara dentuman pula.
Yang lebih unik lagi, suara tembakan itu akan diikuti kemunculan pelangi pendek yang melayang di antara Pulau Mbedil satu dan dua. Fenomena ini hanya berlangsung beberapa menit saja dan di kala matahari bersinar terik.
2. Pulau Mustaka
Pulau Mustaka terletak di utara Pulau Merah, atau 15 menit perjalanan dengan menggunakan perahu motor. Pulau seluas 3 hektar ini menyuguhkan panorama dinding tebing yang menawan di hampir semua bagian terluarnya. Tebing tersebut seolah benteng alam bagi populasi monyet yang hidup di sana.
"Bisa masuk ke pulau melalui celah tebing, namun cukup sulit," lanjut Sugiantoro.
Perairan sekitar Pulau Mustaka juga menyimpan keindahan bawah laut yang relatif perawan. Terumbu karang, keragaman ikan hias menjadi daya tarik yang tak ternilai. Keindahannya dapat dinikmati dengan snorkeling. Selain itu, perairan Mustaka menjadi spot para mancing mania.
Konon di pulau Mustaka ada peninggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng pengintai lengkap dengan meriam besar di puncaknya. Situs ini sekaligus menjadi wisata sejarah meski banyak cerita mistis seputar keberadaannya. Banyak warga mengatakan, di Pulau Mustaka kerap muncul penampakan makhluk gaib.
"Pulau Mustaka juga kita proyeksikan sebagai wisata mistis," kata Yogi Turnando, praktisi pariwisata Banyuwangi, ditemui terpisah.
3. Pulau Manuk
Dahulu pulau karang ini menjadi tempat tinggal atau habitat burung dari beragam jenis. Sebab itu juga, pulau yang dikelilingi tebing karang terjal tersebut dinamakan Pulau Manuk (burung).
Perairan di sekitarnya menyimpan keindahan terumbu karang yang masih belum terjamah manusia. Potensi keindahan bawah laut itu belum banyak diketahui masyarakat, kecuali para nelayan setempat.
"Di sana bisa diving, snorkeling, dan sebagai spot mancing ikan kakap merah, kerapu atau ikan karang lainnya," jelas Yogi.
Sayang, pulau kecil ini tidak bisa dimasuki karena topografinya yang ekstrem. Tebing karang menjulang menjadi benteng alam yang sulit untuk ditembus.
4. Pulau Mbangsong
Di sisi timur dari Pulau Mustaka terdapat Pulau Mbangsong. Pantai yang menyerupai sebuah teluk dengan pemandangan laut lepas, menjadi keindahannya. Dari eksplorasi penggiat wisata Pulau Merah, area pesisir Mbangsong sangat mungkin menjadi camping ground.
Perairannya yang minim batu karang bisa dijadikan tempat water sport, semisal banana boat dan jet ski. Di sebelah baratnya berdiri tebing batu yang kokoh dan indah. Urat-urat batu yang menyusun tebing terlihat jelas dan membentuk sebuah guratan tiga dimensi.
Pulau seluas 200 meter persegi ini, oleh penggiat wisata Pulau Merah akan dijadikan destinasi wisata bagi pelancong yang ingin berbulan madu. "Suasananya enak bagi yang ingin bulan madu," ujar Yogi seraya tertawa.
5. Pulau Poncomoyo
Berbeda dengan Pulau Manuk. Pulau Poncomoyo bisa dimasuki melaui jalur laut meski belum ada dermaganya. Di sana pengunjung akan disuguhi suasana alam yang memesona. Kicuan burung, lalu lalang satwa liar seperti kijang, monyet menjadi daya tarik sendiri.
"Perairan sekitarnya juga cocok untuk snorkeling atau fishing troling," ungkap Yogi.
Pulau Poncomoyo ini letaknya 1 mil dari Pulau Merah dan masuk di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Sebab itu pulau ini masih sangat alami, selain karena hanya bisa dijangkau melalui jalur laut.
6. Pulau Remisan dan Pantai Wedi Ireng
Pulau Remisan memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantainya. Bebatuan gunung semakin menambah keindahan pantai yang tak jauh dari Pantai Rajegwesi ini. Hingga hari ini, Pantai Remisan masih terjaga dengan baik.
"Jarang sekali ada manusia yang kesana, karena memang tempatnya tersembunyi," ujar Yogi.
Selain Remisan, ada pantai bernama Wedi Ireng. Seperti namanya, Wedi yang dalam bahasa Indonesia berarti pasir dan Ireng berarti hitam, pantai ini berpasir hitam dan memantulkan sinar matahari. Padahal, hampir semua pantai lainnya yang ada di perairan laut selatan berpasir putih.
"Panjang pantainya cuma 200 meter, mirip teluk dan harus lewat laut jika ke sana," tambah Yogi.
Pertengahan Mei hingga Desember, adalah waktu yang bagus untuk menikmati trip wisata peyanggah Pulau Merah ini. Sedangkan antara Januari hingga April, trip tersebut tidak dibuka bagi wisatawan karena cuaca di kawasan Laut Selatan yang tidak mendukung.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain