Ajaib! Barongsai Dibakar, Hujan Turun di Pontianak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ajaib! Barongsai Dibakar, Hujan Turun di Pontianak

- detikTravel
Jumat, 21 Feb 2014 18:45 WIB
Usai perayaan Cap Go Meh, barongsai ini akan dibakar (Utami/detikTravel)
Pontianak - Prosesi Cap Go Meh di Pontianak, sangat kaya dengan ritual yang diyakini membawa kekuatan supernatural tertentu yeng melekat pada barongsai. Barongsai diyakini seperti hidup, bahkan kalau dibakar hujan pun dijamin turun.

"Prosesinya sudah mulai malam kemarin. Yaitu upacara buka mata naga yang dilakukan para tatung atau suhu di kelenteng," kata Akun, pria paruh baya salah satu tetua di kelompok pengusung naga dari Yayasan Mitra Bakti kepada detikTravel, Jumat lalu (14/2/2014).

Masyarakat Tionghoa yang merayakan Cap Go Meh percaya lewat prosesi pembukaan mata naga ini, ruh para dewa dan leluhur akan turun dan masuk ke badan naga. Sehingga ketika atraksi dijalankan, naga bisa meliuk indah layaknya benar-benar hidup.

Tidak seperti naga lain yang menggunakan genset untuk sumber tenaga lampu-lampu, naga dari Yayasan Mitra Bakti memilih menggunakan aki kering. "Pakai genset suka tidak stabil, bisa tiba-tiba mati," kata Akun.

Tak hanya liukan naga diiringi berbagai tetabuhan, selama beraksi naga juga ditemani oleh sepasang barongsai ikan mas koki yang lucu. Gerakan yang ditampilkan boleh dikata sangat menarik, unik dan kadang tidak masuk akal untuk bisa dilakukan. Misalnya saja, salah satu remaja bertubuh kurus sanggup melempar-lempar barongsai ikan mas koki sembari berputar cepat.

Berbagai atraksi ini semakin menarik dengan tambahan atraksi kembang api dan petasan dan seorang pria yang menyemburkan api dengan bahan bakar dari mulutnya.

Menurut Akun, pembuatan naga termasuk dua ikan mas koki dari yayasannya menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta, yang sebagian didapat dari para donatur. Semua naga baru dibuat dua bulan sebelum perayaan. Berbagai upacara belum selesai begitu saja seiring selesainya malam Cap Go Meh.

"Sehari setelah perayaan, kami biasanya akan membawa naga-naga ini ke sungai untuk dibakar," kata Akun.

Pembakaran naga ini bukan tanpa makna. Menurut Akun hanya dengan membakar naga inilah arwah atau roh para leluhur yang diundang datang melalui naga yang dipertunjukkan akan kembali ke nirwana.

"Katanya sih juga sekaligus buang sial. Biasanya meski di Pontianak sudah sebulan tidak hujan, begitu naga dibakar biasanya hujan langsung turun," kata Memed, pengendara mobil yang mengantar detikTravel dan rombongan berkeliling Pontianak.

Benar saja, hanya berbilang jam setelah naga-naga dibawa ke tepi sungai untuk dibakar, hujan deras mengguyur seluruh Kota Pontianak. Aneh tapi nyata!

(fay/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads