Suku Sasak di Desa Ende, Lombok Tengah punya rumah adat yang bernama Bale Tani. Dinamakan demikian karena Bale berarti rumah dan tani berarti orang yang mendiami adalah petani. Tak heran, karena mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani.
Rumahnya berbentuk persegi panjang dengan atap ilalang dengan ketinggian yang rendah. Sehingga, setiap orang yang masuk harus selalu menunduk, jika tidak ingin tertabrak atap.
"Memang sengaja dibuat rendah seperti ini, agar setiap orang yang masuk seakan memberi hormat, kepada pemilik rumah, maupun kepada leluhur," tutur Bandar Husein, tur guide setempat, kepada detikTravel beberapa waktu yang lalu.
Nah, ada teras di bagian depan rumah, namun tetap dalam naungan atap. Teras ini bisa untuk bersantai saat siang hari, menerima tamu, atau tempat tidur para pria saat malam. Di bagian dalam, ada satu ruangan besar yang bisa diisi sekat.
Yang unik adalah lantainya yang terbuat dari campuran tanah liat dan kotoran sapi atau kerbau. Sebulan sekali, lantai di rumah ini dipoles dengan kotoran kerbau atau sapi.
"Di sini semennya kaki empat (kerbau/sapi-red), bukan Roda Tiga," kelakar Husein.
Tujuannya, agar lantai tidak berdebu dan tidak terkikis karena sering diinjak. Memang, jika tidak dipoles, perlahan lantai akan mengikis karena terbuat dari tanah liat.
"Selain itu ini juga bentuk penghormatan kepada mereka (sapi dan kerbau). Karena telah membantu kita di sawah setiap hari," tutup Husein.
(shf/shf)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk
Bus Rosalia Indah Viral Ugal-ugalan di Tol, Sopir Resmi Kena PHK