Berkunjung ke Kota Tanjung Pinang, jangan lupa mencicipi mie Tarempa. Begitu ujar seorang penduduk ibukota Provinsi Kepulauan Riau itu saat saya bersama rombongan wartawan dari Jakarta atas undangan Pelni bertandang ke Pulau Bintan beberapa saat yang lalu.
Mobil yang membawa kami meluncur meninggalkan Comfort Hotel tempat menginap di kilometer 20 ke arah kota. Selang 15 menit, kami tiba di kawasan ruko di Jl DI Panjaitan. 'RM Mie Tarempa Cabang Batam' tertulis di bagian atas ruko tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun luti gendang adalah roti dari tepung berbentuk lonjong yang diisi abon dan digoreng. Lempa juga terbuat dari bahan abon ikan yang dibungkus dalam daun kecil dan dibakar. Tak lama, makanan inti yang kami pesan pun tiba.
Mie Tarempa, warna kuning yang bentuknya pipih. Teksturnya mirip seperti mie telur, namun semuanya diproduksi khusus bukan secara massal. Karenanya, semua bahan termasuk bumbu masak dipastikan segar saat dimasak.
Dari aromanya, cukup menggoda apalagi dengan taburan bawang goreng dan seledri. Begitu dicoba, langsung terasa pedas dan asam berpadu di lidah. Kelezatannya makin pas saat dipadu dengan segelas teh tarik hangat. Ternyata keunikan mie ini ada pada resepnya.
Mie Tarempa sebenarnya bukan asli dari Tanjung Pinang, tapi dari kota Tarempa, ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas. Daerah ini bisa ditempuh dengan kapal Pelni dengan durasi waktu sekitar 20 jam.
"Hampir semua masakan ada ikan tongkol, karena aslinya di Anambas sana banyak ikan tongkol. Khasnya lagi selain rasa pedasnya, di semua olahan pasti ada ikannya. Mau itu kwetiau, bihun, mie kuning, ada ikan," tutur Ana, pemilik restoran.
Menurut Ana, penggunaan bahan ikan tongkol itu hampir di semua jenis sajian makanan. Mulai dari mie, nasi dagang, lempa, bahkan roti goreng juga pakai abon ikan.
"Bagi yang tak terlalu suka, kadang ada juga yang order tanpa ikan dan hanya pakai daging ayam dan sapi," tambah Ana.
Pemiliknya, Herry Phang, seorang asli Tarempa yang pertama kali membuka restoran RM Mie Tarempa di Kota Batam. Belakangan, popularitas mie Tarempa makin meningkat dan cabangnya pun didirikan di beberapa lokasi seperti Tanjung Pinang dan di ibukota Jakarta.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom