Batu Zamrud Sampai Fosil, 6 Fakta Unik Pasar 'Batu' Rawa bening

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Batu Zamrud Sampai Fosil, 6 Fakta Unik Pasar 'Batu' Rawa bening

- detikTravel
Jumat, 05 Des 2014 16:30 WIB
Batu Zamrud Sampai Fosil, 6 Fakta Unik Pasar Batu Rawa bening
Jakarta - Traveler pecinta batu alam atau sering juga disebut batu akik, tentu sudah tahu keberadaan Pasar Rawa Bening atau disebut juga Jakarta Gems Center. Pasar yang terletak di seberang Stasiun Jatinegara ini menjual berbagai jenis batu alam, zamrud hingga fosil. Ini 6 Fakta uniknya!

Pasar 'batu' Rawa Bening dikunjungi oleh pecinta batu alam hingga wisatawan. Saat detikTravel berkunjung ke sana kemarin, Jumat (5/12/2014) Pasar 'batu' Rawa bening ramai oleh pengunjung. Berbagai batu alam dengan variasi harga berbeda ada. Ini 6 fakta menarik tentang pasar tersebut:

1. Pusatnya batu akik di Jakarta

(Randy/detikTravel)
Batu akik, batu aji, atau batu mulia yang biasa disematkan pada cincin di jari tangan, merupakan incaran utama para pengunjung yang datang ke Pasar 'batu' Rawa Bening. Tidak heran apabila terdapat tugu cincin dengan batu akik di salah satu sisi pasar, karena inilah tempatnya.

Berbagai batu mulia seperti Safir, Bacan, Zamrud, dan Pirus tersedia di sini. Namun Anda perlu lebih cermat, karena ada batu mulia yang sepuhan, terlihat dari harganya yang lebih murah. Selain itu ada juga penjual emas hingga perak. Lengkap!

2. Cincin batu akik juga tersedia

(Randy/detikTravel)
Tidak hanya batu mulia, namun cincin sebagai wadah dari batu akik juga tersedia di sini. Bahan cincin pun bervariasi, dari tembaga, kuningan, titanium, perak, sampai emas. Pilihan banyak tersedia, sesuai dengan bujet pembeli.

Jadi, setelah pembeli mendapatkan batu mulia yang diinginkan, bisa langsung mencari 'rumah' untuk batunya. Detil cicncinnya juga tergolong rapi. Mungkin juga Anda bisa cari cincin kawin di sini.

3. Fosil juga ada

(Randy/detikTravel)
Mayoritas pedagang di Pasar 'batu' Rawa Bening memang mengkhususkan diri menjual batu aji, tapi ternyata ada juga yang menjual fosil. Tunggu dulu, fosil di sini bukan tulang dinosaurus atau semacamnya, tapi fosil kayu hingga batu yang berumur puluhan tahun.

Karena proses alam, kayu hingga batuan yang terkubur di perut bumi menjadi keras dan padat. Anda dapat melihat berbagai kayu atau batu yang sudah dipoles mengkilat dan keras. Harganya tentu tidak murah, tapi bagus untuk pajangan di rumah.

4. Terbesar kedua di Asia Tenggara

(Randy/detikTravel)
Fakta lainnya, Pasar 'batu' Rawa Bening merupakan sentra bisnis batu terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand. Awalnya, Pasar Rawa Bening berfungsi layaknya pasar umum. Baru pada 2010, berganti nama menjadi Jakarta Gems Center.

Pasar ini tidak hanya membawa batu dari daerah seperti Garut atau Bacan, tapi juga dari India, Tiongkok, hingga Kolombo. Setidaknya terdapat hampir seribu orang pedagang batu mulia di sini. Tidak heran jadi sentra batu mulia terbesar kedua dI Asia Tenggara.

5. Punya galeri sendiri

(Randy/detikTravel)
Saat detikTravel singgah kemarin, perhatian pun sempat teralihkan pada satu ruangan seperti galeri. Pusat promosi dan informasi batu mulia dan batu aji Indonesia, ruang dengan pintu kaca dan partisi di tiap temboknya.

Rupanya Pasar 'batu' Rawa Bening juga punya ruang pameran batu sendiri di dalamnya. Sayang, saat detikTravel berkunjung, tidak terlihat adanya pameran di ruang tersebut. Tapi sudah cukup menarik.

6. Punya laoratorium dan tempat sertifikasi batu

(Randy/detikTravel)
Para traveler pecinta batu yang masih amatir tidak perlu khawatir saat berkunjung ke Pasar 'batu' Rawa Bening. Di salah satu lantai terdapat laboratorium resmi batu mulia, atau 'Tasbih Scientific Gemological Laboratory.'

Tempat ini memang memberikan informasi seputar keabsahan batu, jenisnya, hingga harganya. Anda bisa konsultasi dulu ke sini sebelum atau setelah membeli batu mulia, sekedar mengecek saja. Batu mulia bagus juga dibuktikan dari sertifikatnya.
Halaman 2 dari 7
Batu akik, batu aji, atau batu mulia yang biasa disematkan pada cincin di jari tangan, merupakan incaran utama para pengunjung yang datang ke Pasar 'batu' Rawa Bening. Tidak heran apabila terdapat tugu cincin dengan batu akik di salah satu sisi pasar, karena inilah tempatnya.

Berbagai batu mulia seperti Safir, Bacan, Zamrud, dan Pirus tersedia di sini. Namun Anda perlu lebih cermat, karena ada batu mulia yang sepuhan, terlihat dari harganya yang lebih murah. Selain itu ada juga penjual emas hingga perak. Lengkap!

Tidak hanya batu mulia, namun cincin sebagai wadah dari batu akik juga tersedia di sini. Bahan cincin pun bervariasi, dari tembaga, kuningan, titanium, perak, sampai emas. Pilihan banyak tersedia, sesuai dengan bujet pembeli.

Jadi, setelah pembeli mendapatkan batu mulia yang diinginkan, bisa langsung mencari 'rumah' untuk batunya. Detil cicncinnya juga tergolong rapi. Mungkin juga Anda bisa cari cincin kawin di sini.

Mayoritas pedagang di Pasar 'batu' Rawa Bening memang mengkhususkan diri menjual batu aji, tapi ternyata ada juga yang menjual fosil. Tunggu dulu, fosil di sini bukan tulang dinosaurus atau semacamnya, tapi fosil kayu hingga batu yang berumur puluhan tahun.

Karena proses alam, kayu hingga batuan yang terkubur di perut bumi menjadi keras dan padat. Anda dapat melihat berbagai kayu atau batu yang sudah dipoles mengkilat dan keras. Harganya tentu tidak murah, tapi bagus untuk pajangan di rumah.

Fakta lainnya, Pasar 'batu' Rawa Bening merupakan sentra bisnis batu terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand. Awalnya, Pasar Rawa Bening berfungsi layaknya pasar umum. Baru pada 2010, berganti nama menjadi Jakarta Gems Center.

Pasar ini tidak hanya membawa batu dari daerah seperti Garut atau Bacan, tapi juga dari India, Tiongkok, hingga Kolombo. Setidaknya terdapat hampir seribu orang pedagang batu mulia di sini. Tidak heran jadi sentra batu mulia terbesar kedua dI Asia Tenggara.

Saat detikTravel singgah kemarin, perhatian pun sempat teralihkan pada satu ruangan seperti galeri. Pusat promosi dan informasi batu mulia dan batu aji Indonesia, ruang dengan pintu kaca dan partisi di tiap temboknya.

Rupanya Pasar 'batu' Rawa Bening juga punya ruang pameran batu sendiri di dalamnya. Sayang, saat detikTravel berkunjung, tidak terlihat adanya pameran di ruang tersebut. Tapi sudah cukup menarik.

Para traveler pecinta batu yang masih amatir tidak perlu khawatir saat berkunjung ke Pasar 'batu' Rawa Bening. Di salah satu lantai terdapat laboratorium resmi batu mulia, atau 'Tasbih Scientific Gemological Laboratory.'

Tempat ini memang memberikan informasi seputar keabsahan batu, jenisnya, hingga harganya. Anda bisa konsultasi dulu ke sini sebelum atau setelah membeli batu mulia, sekedar mengecek saja. Batu mulia bagus juga dibuktikan dari sertifikatnya.

(aff/aff)

Hide Ads