Derawan adalah wilayah Berau di lepas lautan. Namun kawasan pesisir Berau, memiliki destinasi indah yang masih terjaga ekosistemnya. Misalnya saja, Pulau Sigending yang berada di Kampung Sulaiman, Biduk-biduk, Berau.
Menurut Sekretaris Kampung Sulaiman, Risnoi Kai, nama Sigending diartikan banyak oleh beberapa warga. Ada yang bilang Sigending merupakan bahasa Dayak, ada juga yang mengartikan Sigending berarti gentong karena berbentuk seperti gentong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba di Pulau Sigending, kami disambut suara burung-burung yang masih terbang bebas di perairan yang langsung ke Laut Sulewesi tersebut. Selain itu, air laut yang jernih juga mengundang para pecinta diving ingin mengeksplor keindahan bawah laut.
Selain itu, keunikan dari Sigending ialah dimana tiga ekosistem berada di suatu wilayah. Di ekosistem itu ialah mangrove, lamun dan terumbu karang. Sungguh ajaib, kok bisa mangrove berpadu dengan terumbu karang?
"Ketiga ekosistem tersebut biasanya tidak berada dalam satu wilayah. Untuk itu ini sangat unik dan harus dilestarikan," ujar Outreach Penjangkauan TNC, La ode Arifudin di lokasi.
Karena itu pula, di pulau tersebut masih banyak ditemukan bekantan liar di hutan Mangrove. Selain itu, bintang laut serta penyu juga banyak ditemukan dan bisa dilihat dari atas perahu karena masih jernih.
"Penyu tersebut memakan lamun, dan di sini banyak lamun. Ditambah terumbu karang di sini berkembang dengan baik," terang Arif.
Selain masih asri dan belum tersentuh tangan-tangan investor nakal, pulau tersebut juga masih bersih dari sampah-sampah. Untuk itu, Sekretaris Kampung Sulaiman, Risno Kai akan membuat larangan kepada setiap warga atau turis yang datang untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami akan buat spanduk 'Tolong Jangan Buang Sampah ke Laut'. Karena kalau ditulis dilarang malah akan dilanggar," ujar Risno.
Risno juga menekankan, dirinya tidak akan melakukan kerja sama dengan investor bila merusak habitat di pulau tersebut. "Saya tidak mau pulau ini bernasib seperti Derawan. Pokoknya kalau ada investor pembagian harus 60 untuk warga dan 40 untuk investor," terangnya.
Untuk bisa menuju pulau tersebut, para wisatawan harus menempuh waktu 6 jam perjalanan dari dari Kota Berau. Soal penginapan, tidak usah khawatir. Di sana banyak yang menawarkan losmen dan hotel-hotel kecil untuk beristirahat.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta