Hari masih pagi saat kami tiba di Kota Tarempa, ibukota Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. Hawa yang lumayan segar langsung terasa. Penat akibat perjalanan naik kapal selama hampir 20 jam dari Tanjungpinang terasa langsung hilang melihat kontur pulau yang sebagian besar berupa bukit dan ditumbuhi jutaan pohon aren itu.
"Setelah ini siapkan baju untuk basah-basahan ya. Kita akan main ke pulau," aba-aba dari Ditto, karyawan Humas Pelni yang menemani kami saat media tour bersama Pelni naik KM Bukit Raya ke Anambas beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh pandangan mata, yang tampak hanya gugusan pulau-pulau yang tak putus-putus. Pulau itu rata-rata punya batuan raksasa seperti yang jamak ditemui di Pantai Belitung. Sayangnya kami tak sempat singgah ke pulau itu dan langsung menuju ke arah utara.
"Selamat datang di Pulau Penjalin," kata Yusmadi, Sekretaris Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kepulauan Anambas yang ikut mengantar kami.
Ah, pemandangan di depan mata sangatlah menggoda. Bentuk pulau yang melengkung mengingatkan pada setting pantai di film "The Beach" yang dibintangi Leonardo DiCaprio. Tekstur pasirnya yang putih sangat lembut ibarat tepung bikin ingin berguling-guling di atasnya.
Pulau ini adalah pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia, Singapura dan Vietnam. Dia ibarat sebuah kolam renang raksasa karena kondisinya ombaknya yang relatif tenang.
Saat kami tiba, gerimis mendadak turun. Kami berteduh sejenak di semacam bale-bale yang sudah hampir lapuk. Tak ada rumah penduduk karena memang pulau ini tak berpenghuni.
Gerimis reda, kami menyalakan perapian. Aroma ikan bakar segera memenuhi hidung. Tak perlu bumbu yang aneh-aneh dan komplit. Cukup kecap manis dan cabe rawit.
Dipadu manis dan pedas cabe rawit, benar-benar juara. Rasanya sangat lezat karena ikannya memang segar. Satu ikan ukuran besar dalam sekejap ludes saya santap sambal duduk-duduk di atas pasir putih dan memandang ke laut yang hijau turkois.
Puas makan, saya nyebur ke laut yang sejak awal seperti memanggil-manggil. Tak perlu snorkeling jauh-jauh, hanya berenang sekitar lima meter dari bibir pantai, saya sudah menemukan karang-karang cantik.
Air yang jernih dan kondisi ombak yang tenang membuat saya bebas menikmati ikan warna-warni dan bintang laut warna biru.
Bagi saya yang masih menikmati lautan dengan sebatas snorkeling, sejauh ini Pulau Penjalin masih jadi juara. Panoramanya ciamik. "Kayaknya seru di sini buat prewed dan bulan madu ya," kata salah satu teman saya yang juga blogger travel ternama di tanah air.
(shf/shf)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!