Cara Keliling Jakarta Dari Pagi Sampai Malam, Khusus Anak Muda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

100 Ide Traveling Seru 2015

Cara Keliling Jakarta Dari Pagi Sampai Malam, Khusus Anak Muda

- detikTravel
Selasa, 20 Jan 2015 14:30 WIB
Cara Keliling Jakarta Dari Pagi Sampai Malam, Khusus Anak Muda
Jakarta -

Jakarta, kota metropolitan yang tak ada habisnya dijelajahi. Untuk kamu yang ingin berkelana keliling Jakarta, ini itinerary yang pas untuk anak muda selama seharian. Ke mana saja?

Jangan anggap Jakarta hanya macet dan penuh dengan bangunan pencakar langit saja. Karena masih banyak destinasi seru yang bisa didatangi, apalagi untuk kamu para traveler muda.

Inilah itinerary keliling Jakarta seharian dari pagi sampai larut malam, yang disusun oleh detikTravel:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Taman Wisata Alam Angke Kapuk

(Sastri/detikTravel)
Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang berada di PIK (Pantai Indah Kapuk). Kamu bisa mencapai tempat ini dengan naik BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) salah satunya dari Monas. Harganya Rp 7.000 (bus TransJ Rp 3.500 dan ongkos sampai PIK Rp 3.500).

Kamu bisa turun di depan Sekolah Buddha Tsu Chi dan melanjutkan naik ojek atau berjalan kaki. Taman ini sudah buka dari pukul 08.00 WIB jadi kamu sudah bisa datang dari pagi hari. Dengan tiket masuk Rp 25.000 kamu sudah bisa menjelajah hutan mangrove yang hijau.

Sesampainya di sana, kamu bisa berkeliling dengan jalan kaki. Melintasi hutan di atas jembatan kayu. Bisa juga menyewa perahu kayuh dengan harga Rp 100.000 selama 45 menit, atau sewa perahu bermesin dengan harga Rp 250 ribu untuk 6 orang. Mumpung masih pagi, segar!

2. Pasar Santa

(detikFood)
Selesai dari Jakarta Utara, kita melambung ke Jakarta Selatan tepatnya ke Kebayoran Baru. Ada Pasar Santa yang belakangan jadi ngetop di Ibukota. Memang agak jauh dari PIK, namun mengingat pertokoan di sini kebanyakan baru buka setelah pukul 12.00 WIB, jadi tak apa mendatanginya saat siang hari.

Buang pikiran pasar yang bau dan becek, karena Pasar Santa sedang jadi tempat nongkrong anak muda di Jakarta raya. Di sini, beragam toko barang anak muda seperti sepatu, baju bahkan vynil ada di sini. Tak lupa, aneka kuliner hipster pun berkumpul jadi satu.

Penasaran ingin mencoba kue cubit rasa green tea, atau es duren dengan oreo? Ini tempat yang pas! Ditambah, harganya tergolong masuk di kantong anak muda. Surga!

Bukan cuma camilan, makanan berat dan kopi enak juga tersedia di sini. Beberapa jenis makanannya adalah mie karet, nasi Bali sampai makanan Meksiko.

3. Istiqlal & Katedral

(Randy/detikTravel)
Selesai mengisi perut, kini kembali ke Jakarta Pusat pada siang menjelang sore harinya. Mungkin Kota Tua sudah jadi destinasi yang terlalu umum. Maka dari itu, mari melangkah ke belakang Monas. Di sana, ada Es Krim Ragusa di Jl Veteran I yang terkenal. Usai makan es krim, kita melancong ke Masjid Istiqlal dan Katedral.

Kedua rumah ibadah terletak berdekatan dan menjadi ikon yang cantik di Jakarta. Inilah saatnya berburu foto untuk Path atau Instagram kamu. Kedua rumah ibadah ini bisa dimasuki dengan syarat, memakai baju yang sopan dan tidak berisik.

Komplek Masjid Istiqlal menawarkan suasana yang sejuk dan rindang. Jika kamu Muslim, sempatkan juga untuk beribadah sejenak disini. Sedangkan Katedral menawarkan pemandangan klasik yang membuat kamu serasa bukan sedang di Jakarta.

Setiap sudut di dua rumah ibadah ini sangat potensial dijadikan objek foto. Namun jangan lupa untuk tetap sopan dan menghormati orang yang sedang beribadah di sana ya!

4. Monas

(Uyung/detikTravel)
Inilah landmarknya Jakarta. Tak sah ke Jakarta kalau belum mendatangi Monas. Monumen dengan emas di puncaknya memang selalu menarik, kapanpun itu.

Tak perlu naik ke puncaknya karena biasanya penuh dan karena sudah sore menjelang malam, pintu menuju ke atas pun sudah ditutup. Namun saat malam hari, Monas menawarkan pemandangan yang berbeda.

Lampu warna-warni menghiasi badan monumen dengan cantiknya. Kadang satu warna, kadang beberapa warna sekaligus. Pemandangan ini bisa dinikmati sambil naik sepeda yang bisa disewa di sekeliling area Monas. Beberapa lapangan di sekeliling Monas pun masih ramai hingga malam hari. Ini jadi pemandangan yang berbeda dari Monas biasanya.

5. Pecenongan

(Shafa/detikTravel)
Terakhir, kamu bisa mengarah ke Pecenongan yang bisa dicapai dengan naik TransJakarta dari Monas ke arah Kota dan turun di Halte Harmoni. Berjalan sedikit, dan kamu pun sampai di kawasan kuliner malam Pecenongan.

Kawasan ini sudah dikenal dari dahulu dan tetap ramai hingga sekarang. Salah satu yang membuat kawasan ini ramai kembali adalah hadirnya martabak Toblerone yang dijual oleh Martabak 65A.

Walau saat ini sudah banyak yang menawarkan martabak sejenis, namun di sinilah awal mulanya. Harganya cukup mahal, sekitar Rp 130 ribu. Tapi kalau penasaran, tak ada salahnya mencoba.

Di sini juga terkenal dengan kuliner seafoodnya. Di sepanjang jalan berderet aneka warung tenda yang menjual menu seafood. Rasanya enak dan harganya tak menguras kantong. Karena buka dari sore sampai tengah malam, destinasi ini pas untuk penutup jalan-jalan seharian kamu!
Halaman 2 dari 6
Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang berada di PIK (Pantai Indah Kapuk). Kamu bisa mencapai tempat ini dengan naik BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) salah satunya dari Monas. Harganya Rp 7.000 (bus TransJ Rp 3.500 dan ongkos sampai PIK Rp 3.500).

Kamu bisa turun di depan Sekolah Buddha Tsu Chi dan melanjutkan naik ojek atau berjalan kaki. Taman ini sudah buka dari pukul 08.00 WIB jadi kamu sudah bisa datang dari pagi hari. Dengan tiket masuk Rp 25.000 kamu sudah bisa menjelajah hutan mangrove yang hijau.

Sesampainya di sana, kamu bisa berkeliling dengan jalan kaki. Melintasi hutan di atas jembatan kayu. Bisa juga menyewa perahu kayuh dengan harga Rp 100.000 selama 45 menit, atau sewa perahu bermesin dengan harga Rp 250 ribu untuk 6 orang. Mumpung masih pagi, segar!

Selesai dari Jakarta Utara, kita melambung ke Jakarta Selatan tepatnya ke Kebayoran Baru. Ada Pasar Santa yang belakangan jadi ngetop di Ibukota. Memang agak jauh dari PIK, namun mengingat pertokoan di sini kebanyakan baru buka setelah pukul 12.00 WIB, jadi tak apa mendatanginya saat siang hari.

Buang pikiran pasar yang bau dan becek, karena Pasar Santa sedang jadi tempat nongkrong anak muda di Jakarta raya. Di sini, beragam toko barang anak muda seperti sepatu, baju bahkan vynil ada di sini. Tak lupa, aneka kuliner hipster pun berkumpul jadi satu.

Penasaran ingin mencoba kue cubit rasa green tea, atau es duren dengan oreo? Ini tempat yang pas! Ditambah, harganya tergolong masuk di kantong anak muda. Surga!

Bukan cuma camilan, makanan berat dan kopi enak juga tersedia di sini. Beberapa jenis makanannya adalah mie karet, nasi Bali sampai makanan Meksiko.

Selesai mengisi perut, kini kembali ke Jakarta Pusat pada siang menjelang sore harinya. Mungkin Kota Tua sudah jadi destinasi yang terlalu umum. Maka dari itu, mari melangkah ke belakang Monas. Di sana, ada Es Krim Ragusa di Jl Veteran I yang terkenal. Usai makan es krim, kita melancong ke Masjid Istiqlal dan Katedral.

Kedua rumah ibadah terletak berdekatan dan menjadi ikon yang cantik di Jakarta. Inilah saatnya berburu foto untuk Path atau Instagram kamu. Kedua rumah ibadah ini bisa dimasuki dengan syarat, memakai baju yang sopan dan tidak berisik.

Komplek Masjid Istiqlal menawarkan suasana yang sejuk dan rindang. Jika kamu Muslim, sempatkan juga untuk beribadah sejenak disini. Sedangkan Katedral menawarkan pemandangan klasik yang membuat kamu serasa bukan sedang di Jakarta.

Setiap sudut di dua rumah ibadah ini sangat potensial dijadikan objek foto. Namun jangan lupa untuk tetap sopan dan menghormati orang yang sedang beribadah di sana ya!

Inilah landmarknya Jakarta. Tak sah ke Jakarta kalau belum mendatangi Monas. Monumen dengan emas di puncaknya memang selalu menarik, kapanpun itu.

Tak perlu naik ke puncaknya karena biasanya penuh dan karena sudah sore menjelang malam, pintu menuju ke atas pun sudah ditutup. Namun saat malam hari, Monas menawarkan pemandangan yang berbeda.

Lampu warna-warni menghiasi badan monumen dengan cantiknya. Kadang satu warna, kadang beberapa warna sekaligus. Pemandangan ini bisa dinikmati sambil naik sepeda yang bisa disewa di sekeliling area Monas. Beberapa lapangan di sekeliling Monas pun masih ramai hingga malam hari. Ini jadi pemandangan yang berbeda dari Monas biasanya.

Terakhir, kamu bisa mengarah ke Pecenongan yang bisa dicapai dengan naik TransJakarta dari Monas ke arah Kota dan turun di Halte Harmoni. Berjalan sedikit, dan kamu pun sampai di kawasan kuliner malam Pecenongan.

Kawasan ini sudah dikenal dari dahulu dan tetap ramai hingga sekarang. Salah satu yang membuat kawasan ini ramai kembali adalah hadirnya martabak Toblerone yang dijual oleh Martabak 65A.

Walau saat ini sudah banyak yang menawarkan martabak sejenis, namun di sinilah awal mulanya. Harganya cukup mahal, sekitar Rp 130 ribu. Tapi kalau penasaran, tak ada salahnya mencoba.

Di sini juga terkenal dengan kuliner seafoodnya. Di sepanjang jalan berderet aneka warung tenda yang menjual menu seafood. Rasanya enak dan harganya tak menguras kantong. Karena buka dari sore sampai tengah malam, destinasi ini pas untuk penutup jalan-jalan seharian kamu!

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads