Ada alasan kuat traveler dari berbagai negara menyambangi Taman Nasional Komodo di Flores, NTT. Inilah habitat komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan dinosaurus terakhir yang hidup di bumi. 'Si Naga Purba', begitu julukannya, mendiami beberapa pulau besar seperti Komodo dan Rinca.
Komodo di Pulau Rinca terkenal lebih ganas. Namun tenang saja, traveler akan dipandu oleh guide setempat. Sah-sah saja jika berada sedekat mungkin dengan komodo, asal jangan membuat gerakan mendadak dan lebih baik tidak memiliki luka yang berdarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turis bisa memilih jarak trekking, dari rute pendek sampai rute panjang. Meski memilih rute pendek, traveler akan melewati salah satu sarang komodo di Pulau Rinca.
Terdapat 3 tipe sarang komodo yaitu tipe gundukan, sarang bukit, dan sarang tanah. Sarang yang dilewati turis di Pulau Rica adalah sarang tanah. Ada beberapa lubang yang kedalamannya bisa mencapai 2-3 meter. Di situlah komodo betina menaruh telur mereka.
Musim kawin komodo terjadi sekitar bulan Juli-Agustus, sebulan setelah itu komodo betina meletakkan telurnya. Seekor komodo betina dapat menghasilkan telur sampai lebih dari 30 butir dalam satu musim. Telur-telur tersebut akan menetas sekitar 6 bulan setelah dikubur dalam sarangnya, yaitu sekitar bulan Februari atau Maret tahun berikutnya.
Papan di dekat sarang tersebut bertuliskan 'Please Stay on Trail'. Turis memang ada baiknya tetap pada jalur trekking, dan tidak mendekat ke sarang. Ini karena di dalam sarang tersebut terdapat telur komodo, dan Si Naga Purba punya indera penciuman yang sangat kuat. Siapa pun yang berani mengganggu telur di sarang mereka, bisa-bisa diterkam!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Perang Dagang Jilid Dua: AS Larang Maskapai China Lewat Langit Rusia!