Liburan ke Yogya, Ayo Belajar Panahan Ala Satria Mataram

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan ke Yogya, Ayo Belajar Panahan Ala Satria Mataram

- detikTravel
Selasa, 17 Mar 2015 08:50 WIB
Jemparingan, aktivitas memanah ala prajurit Mataram (Bagus/detikTravel)
Yogyakarta - Kalau liburan ke Yogyakarta, ada aktivitas baru yang seru. Wisatawan sekarang bisa belajar panahan tradisional gaya Mataraman. Belajar memanah bisa melatih kesabaran dan menghilangkan stres lho!

Di Yogyakarta, ada tempat wisata khusus untuk belajar panahan tradisional yang disebut Jemparingan gaya Mataraman. Tempat itu bernama Padepokan Dewandanu, berada di Dusun Karangnongko, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Lokasinya tidak jauh dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta atau berada di kawasan Ringroad Utara Depok Sleman.

"Jemparingan atau panahan tradisional ini dulu adalah tradisi prajurit Nyutro atau Panyutro yang merupakan prajurit pengawal khusus Kasultanan. Pasukan ini keahlian utamanya memanah," ungkap Humas Wira Wisata Caraka Mulya (WWCM), Gendhis Pawestri yang mengelola wisata minat khusus panahan kepada wartawan di padepokan Dewandanu, Senin (16/3/2015) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gendhis, kegiatan memanah tradisional ini berbeda dengan olahraga panahan prestasi. Cara memanah juga berbeda. Kalau Jemparingan Mataram dengan cara duduk bersila, bukan berdiri seperti yang kita kenal selama ini.

"Tampaknya mudah, tapi ini butuh konsentrasi tinggi dan bisa melatih kesabaran kita," katanya.

Selain belajar cara memanah secara singkat yang didampingi instruktur yang berpengalaman lanjut Gendhis, peserta atau wisatawan bisa melaihat dari dekat proses pembuatan berbagai peralatan memanah dan senjata tradisional. Sebab di Padepokan Dewandanu bisa melihat dari dekat proses pembuatan alat-alat panahan mulia dari dari gandewa (busur) yang terbuat dari kayu dan bambu, anak panah hingga mata panah dari bahan besi, baja, perunggu dan lain-lain.

"Di padepokan sini, kita akan ajak melihat dari dekat Gus Mus (Tubagus Ali Musthofa) seorang empu yang ahli membuat senjata panahan dan senjata tradisional lainnya," kata Gendhis didampingi pengelola lainnya Whani Dharmawan.

Menurut Gendhis, wisatawan yang akan belajar memanah akan didampingi instruktur terlatih mulai dari pengenalan alat, cara menggunakan hingga cara melepaskan anak panah hingga mengambil anak panah yang menancap di bidik sasaran. Semua peralatan sudah tersedia lengkap. Sedangkan jarak memanah cukup dekat sekitar 10-an meter saja. Anak panah yang akan digunakan setiap periode latihan sebanyak 6 buah anak panah.

"Semua di bawah bimbingan instruktur sehingga unsur safety-nya terjaga," katanya.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu kami juga menerima tamu dari wisatawan luar negeri yang ingin belajar panahan tradisional ini. Saat diajarkan cara-cara memanah dan melihat dari dekat proses pembuatannya, mereka menyatakan sangat senang.

"Saat ini kami mulai mengajak beberapa agen travel wisata agar tamu-tamu asing datang ke sini," ungkap Gendhis.

Sementara itu Whani Dharmawan menambahkan untuk yang sudah mahir dalam Jemparingan Mataraman jarak dengan titik sasaran yang bernama bandhol sekitar 25 meter. Namun bagi pemula cukup 10 meter dengan pertimbangan unsur keselamatan.

Meski dengan cara duduk bersila kata Whany, untuk memanah sebuah sasaran sangatlah sulit karena harus pula mempertimbangkan arah angin yang berhembus. Setiap wisatawan bisa belajar selama lebih kurang 1,5-2 jam. Setiap sore hari di padepokan Dewandanu juga diadakan latihan oleh anggota komunitas.

"Seni Jemparingan ini juga dapat dijadikan wisata minat khusus yang dapat melatih konsenterasi sekaligus pengendalian diri. Kunci belajar memanah itu adalah pikiran kita harus fokus," pungkas Whani.

Nah, jadi kalau lain kali liburan ke Yogyakarta, jangan cuma makan dan belanja saja. Ayo kita merapat ke Maguwoharjo untuk belajar panahan!

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads