Apabila umumnya museum dimiliki oleh pemerintah, lain halnya dengan Museum di Tengah Kebun, Kemang, yang dimiliki perseorangan. Selain itu, museum pribadi yang letaknya tersembunyi ini menyimpan sekitar 4 ribu koleksi benda antik.
Sekilas, Anda mungkin tidak akan menyadari keberadaan sebuah museum yang terletak di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 66. Walaupun terletak di pinggir jalan, Anda hanya dapat melihat sebuah pintu kayu yang disertai tulisan Museum di Tengah Kebun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecintaannya pada benda antik dan bersejarah, telah membawanya berkeliling dunia untuk mengkoleksi barang seni bernilai sejarah tinggi. Semua barang koleksinya tidak ia jual atau titipkan di museum, namun disimpan di rumah pribadinya di kawasan Kemang.
Bagi Anda yang ingin berkunjung, Museum di Tengah Kebun tidak melayani kunjungan perorangan, melainkan harus dalam grup yang berisi setidaknya 10 orang lebih. Kabar baiknya tidak dipungut biaya sepeser pun untuk masuk ke dalamnya.
Setelah berkabar via telepon, akhirnya saya dan rombongan datang pada hari Sabtu pagi. Sekedar info, museum hanya menerima dua gelombang saja dalam satu hari. Dimana hari kunjungan ditetapkan hanya pada hari Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu.
Ketika rombongan sudah berkumpul di depan gerbang masuk museum, adalah Pak Mirza Djalil yang menyambut dan mempersilakan kami masuk. Bapak Mirza Djalil ini merupakan keponakan sang pemilik, sekaligus pemandu museum.
Memasuki museum, terjawab sudah darimana asal nama Museum di Tengah Kebun. Pintu masuknya adalah lorong sepanjang 60 meter yang dihiasi oleh tumbuhan hijau. Museum itu memang diapit oleh tumbuhan dan kebun yang hijau.
Sebelum memasuki bagian dalam museum, Pak Mirza terlebih dulu meminta rombongan memakai alas kaki yang telah disediakan di pintu masuk. Setelahnya baru dijelaskan kalau ada 17 ruangan yang masing-masingnya menyimpan koleksi benda antik koleksi museum.
Contohnya saja ada Ruang Buddha yang menyimpan koleksi patung Buddha, Ruang Dewi Sri, Ruang Loro Blonyo, Ruang Wilhem, dan masih banyak lainnya. Uniknya, barang koleksi berharga itu ditaruh berserakan saja di berbagai sudut rumah.
Barang seni yang ada pun bervariasi dari dalam negeri hingga luar negeri. Saya pun sempat melihat sebuah kursi kayu yang dahulu dipakai Raja George II dari Ingggris, Gelas Napoleon Bonaparte, hingga koleksi gamelan Jawa Timur. Lengkap!
Usai berkeliling, Pak Mirza pun mengajak rombongan bersantai di gazebo tengah kebun, sambil menghidangkan es teh manis yang menyegarkan. Bagi Anda yang menggemari museum, perlu datang ke museum ini dan mengapresiasinya langsung.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!