Suara aliran air sungai seolah mengiringi kaki untuk lebih jauh menikmati ketenangan suasana hutan. Di area depan, sudah menyambut saung-saung yang menawarkan makanan khas Sunda yang menggugah selera. Perut yang kosong semakin meronta-ronta untuk diisi aneka makanan khas Sunda.
Beruntung Bob Doank, sang pemilik Imah Seniman, menghampiri saya dan mengajak ke area sebelah kanan. Saya kemudian diajak melewati jembatan sepanjang 3 meter yang di bawahnya terdapat sungai kecil. Di atas kepala masih terlihat ranting-ranting pohon yang melintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak perlu waktu lama, saya sudah tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan interior kayu berukuraan sekitar 4X5 meter persegi. Saat menatap ke arah jendela, mata langsung dimanjakkan dengan pemandangan danau yang dipenuhi ikan-ikan berukuran besar dan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Sungguh membuat betah.
Sekitar 10 menit saya menikmati keindahan alamnya sambil mengabadikannya lewat kamera. Setelah cukup puas menikmati keindahan alam, seorang pelayan datang dengan membawa tampah yang sudah berisi aneka lauk pauk. Hmm... sepertinya lezat!
"Ini ada ikan bakar daun, jamur jadi ngeunah, ayam dihaseupan, buncis ka oncoman dan sup ikan kelapa ngora," terang Bob sambil mempersilakan saya mencicipi masakan khas Tatar Parahyangan tersebut.
Benar saja, aneka makanan yang disajikan benar-benar memanjakan lidah. Yang menjadi favorit adalah jamur jadi ngeunah, ikan bakar daun dan sup ikan kelapa ngora. Jamur diberi bumbu istimewa sehingga citarasanya hampir mirip seperti bebek peking.
"Jamur ini memang istimewa, hanya ada di sini. Ikan bakar dan sup ikan kalapa ngora juga menjadi favorit. Karena kita ikannya segar, diambil langsung dari kolam di sini," terang Bob.
Dengan sekejap, makanan yang disajikan sudah berpindah ke perut saya. Suasana yang menyenangkan dan makanan yang lezat membuat saya tidak ingin beranjak cepat dari tempat itu.
Menurut Bob, pihaknya menyulap 15 kamar di area depan menjadi ruangan seperti di kafe. Dalam satu ruangan tersebut fasilitasnya sudah lengkap, mulai dari kursi meja hingga toilet.
"Jadi kalau mau ke toilet atau mau cuci tangan tidak perlu jauh-jauh lagi. Sudah tersedia, karena ini kan asalnya kamar tidur," tutur Bob.
Selepas menyantap makanan berat, segelas minuman tradisional khas Sunda yakni Bandrek hangat sudah siap di meja. Dinginnya udara Bandung Utara pun tersamarkan dengan hangatnya air jahe yang larut di tenggorokan.
Jika masih betah menikmati suasana hutan di ketinggian Bandung, Bob juga menyediakan puluhan resort untuk tempat menginap. Pagi harinya bisa memancing, jalan-jalan ke atas gunung dan bermain ATV.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit