Dalam kunjungan ke Pura Parahyangan Agung Jagatkartta bersama rombongan Forum Wartawan Pariwisata, Senin (13/4/2015) detikTravel dibuat kagum akan keunikan pura Hindu dengan nuansa Sunda tersebut. Suasana hijau dan sejuk mendominasi pura tersebut.
Sejarah pembangunannya erat dengan Sri Baduga Maharaja, atau biasa disebut dengan Prabu Siliwangi. Ada anggapan bahwa pura tersebut merupakan tempat penghormatan bagi Prabu Siliwangi, di samping fungsinya sebagai tempat ibadah umat Hindu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boleh percaya boleh tidak, namun pura yang dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan tahun 2005, dibangun atas dasar wangsit gaib. Rumornya, ada suatu panggilan dalam mimpi yang meminta dibangun sebuah pura di lokasi tersebut.
"Lokasi ini dulunya berdiri Kerajaan Pakuan," ujar Mangku Nengah Widiana.
Di dalam bagian utama pura yang tertutup bagi umum dan dikhususkan bagi umat yang beribadah, tampak dua pura dengan latar Gunung Salak. Di kiri terdapat pura yang dikhususkan bagi Prabu Siliwangi, Pura Padma di kanan, dan Gunung Salak di tengahnya.
Di Pura Prabu Siliwangi, terlihat juga dua ekor patung harimau yang tampak gagah. Satu di sisi kiri berwarna putih, dan satunya lagi berwarna hitam. Keduanya terlihat layaknya penunggu dari sang Prabu Siliwangi, begitu mistis.
Uniknya lagi, pura tersebut dikunjungi tidak hanya oleh umat di sekitar. Tidak sedikit juga pengunjung yang datang langsung dari Bali untuk beribadah. Selain itu semua materialnya dibawa dari Bali dan dirakit di sini.
D area Pura Jagatkartta juga terdapat Pura Melanting dan Pura Pasar Agung yang digunakan umat Hindu untuk berdoa memohon rezeki dan penglaris. Letaknya berada tepat di samping Pura Jagatkartta.
"Area utama kuil tertutup bagi pengunjung, hanya terbuka bagi umat yang mau beribadah saja untuk menjaga kesucian," ujar Mangku Nengah Widiana
Adapun bagi pengunjung yang tidak ingin beribadah dan hanya mau berwisata, diizinkan masuk ke area pura yang telah ditentukan setelah sebelumnya melepas alas kaki dan memakai selendang di pinggang. Tidak dikenakan biaya masuk, hanya donasi seikhlasnya.
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta menerima kunjungan umum mulai dari pukul 11.00-15.00 WIB. Namun bagi umat yang ingin beribadah, pura buka selama 24 jam.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit