Menikmati Sunrise di Lereng Gunung Tambora

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Sunrise di Lereng Gunung Tambora

- detikTravel
Selasa, 21 Apr 2015 10:20 WIB
Sunrise di lereng Gunung Tambora, Sumbawa (Kurnia/detikTravel)
Dompu - Gunung Tambora terkenal dengan letusannya yang dahsyat pada 2 abad lalu. Gunung ini pun sekarang sedang 'tertidur' dan bisa dikunjungi di Sumbawa, NTB. Menikmati sunrise dari lereng gunung ini sungguh menyenangkan.

Lokasi Gunung Tambora masuk dalam Kabupaten Bima dan Dompu di NTB. Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke kawasan lereng Gunung Tambora yang ada di Doro Ncanga, Dompu dalam rangka peringatan 200 Tahun Meletusnya Gunung Tambora. Saya menginap di kawasan itu dan sempat menyaksikan langsung indahnya mentari pagi yang bersinar.

Doro Ncanga bisa diakses dengan kendaraan bermotor dari pusat Kota Dompu selama sekitar 1,5 jam. Sepanjang perjalanan, jalan rayanya benar-benar mulus tak berlubang. Ada berbagai tempat wisata seperti Pantai Hodo yang dilewati sebelum tiba di Doro Ncanga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan Doro Ncanga ini terdiri dari padang savana yang sangatlah luas. Saat itu, salah satu area padang savana ini dijadikan sebagai lokasi event yang bertajuk Tambora Menyapa Dunia tersebut. Suasana pun cukup ramai dengan banyak tenda yang telah didirikan oleh para pengunjung.

Pada malam hari, kawasan padang savana ini terang benderang oleh lampu yang dihidupkan di tenda-tenda pengunjung yang menginap. Keesokan paginya, saat waktu subuh menjelang, matahari mulai mengintip di balik Gunung Tambora yang terlihat dari kejauhan.

Lampu-lampu mulai dimatikan dan banyak traveler yang keluar dari tenda untuk menikmati saat-sat matahari terbit. Pemandangan saat itu sungguh lah indah.

Sunrise itu dilengkapi dengan indahnya padang savana yang hijau dan siluet Gunung Tambora yang tersohor. Banyak traveler yang mengabadikan momen ini dengn foto selfie, foto beramai-ramai dengan kerabat atau sekedar duduk santai menikmati indahnya sunrise.

Sayangnya saat itu tidak banyak hewan liar seperti sapi atau kuda yang berkeliaran. Setelah selesai menikmati sunrise, saya dan para traveler lain pun bergegas untuk bersiap-siap menghadiri puncak peringatan 200 Tahun Meletusnya Gunung Tambora.

(krn/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads