Bayangkan kepiting yang satu ekornya bisa seberat 1 kg, itulah kepiting kenari. Hewan jenis umang-umang ini rupanya masih dimakan oleh masyarakat Kepulauan Talaud. Padahal hewan ini sudah jarang.
Kepiting kenari rupanya masih banyak terdapat di Pulau Karatung, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Satu ekor ketiping yang besar bisa seberat 1 kg.
Dikenal sebagai nama ketam kenari oleh penduduk lokal, hewan sejenis umang-umang ini butuh waktu lama untuk tumbuh kembang. Oleh karena itu, para penangkap biasanya mengambil yang sudah besar dan dianggap tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum saja, karena hewan ini memakan kelapa. Mereka bisa naik ke puncak pohon kelapa dan memotong pohon kelapa agar bisa dimakan di bawah.
Bagaimana cara mereka makan daging kelapa? Dengan kedua capitnya, ia melubangi kelapa. Mulai dari sabutnya hingga tempurung kelapa yang keras. Terbayang kan betapa keras dan kuatnya capit tersebut.
Di Karatung, ketam kenari dimasak dengan santan dan aneka rempah. Kepiting direbus sampai bumbunya menyerap sempurna ke dalam cangkang.
Konsumsi kepiting kenari di kota besar, sempat diprotes karena hewan ini semakin langka. Namun kita tidak bisa menutup fakta, di daerah asalnya di Kepulauan Talaud kepiting ini masih banyak dan dikonsumsi. (rdy/shf)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang