Semarang -
Bulan Ramadan telah tiba, wisata religi pun bisa menjadi sarana liburan sambil tetap mengingat akan Tuhan. Di Semarang, Jawa Tengah, ada berbagai lokasi yang seringkali menjadi tujuan wisata religi bagi umat Muslim. Apa saja?
Dari Masjid Agung Jawa Tengah yang tersohor, hingga Kelenteng Sam Poo Kong yang juga sarat dengan sejarah Islam, semuanya cocok dijadikan alternatif lokasi wisata religi. Dirangkum detikTravel, Senin (22/6/2015) inilah 4 tempat wisata religi di Semarang:
1. Masjid Agung Jawa Tengah
(Randy/detikTravel)
|
Masjid Agung Jawa Tengah ada di Jl Gajah Raya, Gayamsari dan menjadi salah satu tujuan utama wisata muslim di Semarang. Masjid ini tampak begitu megah, serta dilengkapi dengan payung raksasa seperti di Masjid Nabawi, Madinah.
Payung ini bisa membuka dan menutup secara otomatis, tergantung kebutuhan. Setelah beribadah dan bersantai sejenak sambil mengagumi arsitektur masjid, Anda bisa ke Menara Asmaul Husna. Menara tersebut dibangun di area masjid dengan tinggi 99 meter. Pengunjung boleh naik ke atas menara dan menyaksikan indahnya pemandangan Kota Semarang dari ketinggian.
2. Masjid Baiturrahman
(Twitter)
|
Masjid Baiturrahman terletak di pusat Kota Semarang, yaitu kawasan Simpang Lima. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1974. Masjid Baiturrahman menjadi salah satu pusat dakwah di Semarang.
Masjid berdiri di atas lahan seluas 11.765 m2. Wisatawan yang telah berkeliling di kawasan Simpang Lima seringkali singgah untuk beribadah di masjid ini. Pada sore hari di bulan Ramadan banyak juga anak muda yang ngabuburit di sekitar masjid.
3. Masjid Kauman
(Twitter)
|
Masjid Besar Kauman Semarang atau Masjid Kauman merupakan salah satu masjid kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Masjid ini berdiri sejak sekitar tahun 1749 dan beralamat di Jl Alun-alun Barat Nomor 71, letaknya dekat dengan Pasar Johar.
Bagian dalam masjid tampak kokoh dengan pilar-pilar megah berwarna hijau. Masjid pun terlihat selalu ramai dengan kunjungan umat Muslim yang ingin beribadah. Setiap tahunnya, kawasan masjid menjadi salah satu titik pelaksanaan Pagelaran Dugderan.
4. Kelenteng Sam Poo Kong
(Rcaesar/d'Traveler)
|
Kelenteng Sam Poo Kong memang bukan tempat ibadah agama Islam. Namun, tempat itu menjadi jejak peradaban Islam di Jawa. Konon, Kelenteng Sam Poo Kong yang megah ini dulunya adalah masjid yang dibangun oleh Laksamana Cheng Hoo, seorang pelayar Muslim dari Tiongkok.
Dulu, Laksamana Cheng Hoo singgah di kawasan pantai utara Semarang karena ada awak kapal yang jatuh sakit. Selama di Semarang, laksamana itu memerintahkan anak buahnya membangun tempat untuk beristirahat dan beribadah. Maka didirikanlah bangunan yang kini menjadi Kelenteng Sam Poo Kong.
Masjid Agung Jawa Tengah ada di Jl Gajah Raya, Gayamsari dan menjadi salah satu tujuan utama wisata muslim di Semarang. Masjid ini tampak begitu megah, serta dilengkapi dengan payung raksasa seperti di Masjid Nabawi, Madinah.
Payung ini bisa membuka dan menutup secara otomatis, tergantung kebutuhan. Setelah beribadah dan bersantai sejenak sambil mengagumi arsitektur masjid, Anda bisa ke Menara Asmaul Husna. Menara tersebut dibangun di area masjid dengan tinggi 99 meter. Pengunjung boleh naik ke atas menara dan menyaksikan indahnya pemandangan Kota Semarang dari ketinggian.
Masjid Baiturrahman terletak di pusat Kota Semarang, yaitu kawasan Simpang Lima. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1974. Masjid Baiturrahman menjadi salah satu pusat dakwah di Semarang.
Masjid berdiri di atas lahan seluas 11.765 m2. Wisatawan yang telah berkeliling di kawasan Simpang Lima seringkali singgah untuk beribadah di masjid ini. Pada sore hari di bulan Ramadan banyak juga anak muda yang ngabuburit di sekitar masjid.
Masjid Besar Kauman Semarang atau Masjid Kauman merupakan salah satu masjid kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Masjid ini berdiri sejak sekitar tahun 1749 dan beralamat di Jl Alun-alun Barat Nomor 71, letaknya dekat dengan Pasar Johar.
Bagian dalam masjid tampak kokoh dengan pilar-pilar megah berwarna hijau. Masjid pun terlihat selalu ramai dengan kunjungan umat Muslim yang ingin beribadah. Setiap tahunnya, kawasan masjid menjadi salah satu titik pelaksanaan Pagelaran Dugderan.
Kelenteng Sam Poo Kong memang bukan tempat ibadah agama Islam. Namun, tempat itu menjadi jejak peradaban Islam di Jawa. Konon, Kelenteng Sam Poo Kong yang megah ini dulunya adalah masjid yang dibangun oleh Laksamana Cheng Hoo, seorang pelayar Muslim dari Tiongkok.
Dulu, Laksamana Cheng Hoo singgah di kawasan pantai utara Semarang karena ada awak kapal yang jatuh sakit. Selama di Semarang, laksamana itu memerintahkan anak buahnya membangun tempat untuk beristirahat dan beribadah. Maka didirikanlah bangunan yang kini menjadi Kelenteng Sam Poo Kong.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!