Pasar sore ini terletak di sebuah gang di Jl KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Tempat ini terletak sekitar 500 meter arah barat titik nol kilometer Yogyakarta.
Di ujung gang yang merupakan pintu masuk pasar sore tersebut akan langsung kita ketahui di situlah Pasar Sore Ramadan berlangsung. Di pintu gerbang juga terpasang sebuah spanduk ucapan selamat datang kepada pengunjung di pasar sore yang buka mulai pukul 15.30 WIB hingga saat buka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh panitia, setiap pedagang diberikan nomer urut. Jalan kampung selebar 2,5 meter itu, terbagi menjadi dua. Separuh untuk pedagang dan separuh lagi untuk lalu lalang pengunjung. Meski sempit, pengunjung pun rela antre. Mereka pun bebas memilih aneka makanan dan minuman yang dijajakan warga.
Berbagai aneka makanan/minuman menu buka puasa dan untuk keperluan sahur tersedia di pasar sore tersebut. Ada jajan pasar seperti nogosari, kue lumpur, semar mendem, lemper, arem-arem, aneka jenang, martabak, tahu, tempe dan lain-lain. Berbagai minuman es buah seperti es koktail, es nangka, es kopyor dan es sirsak juga tersedia. Bahkan menu lapuk pauk dan sayur mayur untuk keperluan sahur nanti juga tersedia.
Beberapa lauk pauk yang tersedia antara lain aneka pepes ikan, sayur teri, sambel kering tempe, ayam goreng/bakar, sate ayam, puyuh bakar/goreng dan lain-lain. Dengan ramah para pedagang menyapa pengunjung untuk membeli makanan/minuman yang dijajakan.
"Pasar sore Kauman ini boleh dikatakan merupakan pasar sore tertua dan paling awal ada di setiap bulan Ramadan di Yogyakarta," ungkap Koordinator Pasar Sore Kauman, Muhammad Chawari kepada detikTravel.
Menurutnya dulu di tahun 1980-an banyak warga Kampung Kauman yang menjual makanan dan minuman menjelang buka puasa. Mereka berjualan di depan rumah maupun di pinggir-pingir jalan sekitar Kampung Kauman. Namun lama-kelamaan banyak warga luar Kauman yang datang dan membeli sehingga kemudian berkembang menjadi pasar sore seperti sekarang ini.
"Dulu semua makanan buatan warga sekitar saja. Sekarang ini sudah banyak yang merupakan titipan pedagang," katanya.
Menurut dia, karena setiap Ramadan selalu ramai mulai tahun 1990-an kemudian dikelola oleh RW 10 Kauman. Panitia pun menyiapkan tenda, meja dan kursi serta lampu penerangan agar para pedagang dan pengunjung lebih nyaman. Kalau traveling ke Yogyakarta di bulan Ramadan, yuk pergi ke pasar kuliner Kauman.
(rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum