Di sela acara Festival Danau Sentani 2015 yang telah berakhir pekan lalu, detikTravel bersama rombongan kementerian dan media sempat berburu batu akik jenis cyclops untuk oleh-oleh. Di Papua, batu akik jenis Cyclops memang merupakan salah satu ciri khas daerah setempat.
Kebetulan, di dekat Bandara Sentani ada pasar kaget batu akik yang ramai setiap hari. Uniknya lagi, para penjual menjual batu akik Cyclops dalam bentuk bongkahan berukuran cukup besar. Penasaran, saya bertanya darimana asal batu tersebut kepada salah satu penjual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebetulan, pada siang harinya saya dan rombongan diajak untuk melihat Danau Sentani dari Monumen MacArthur yang masih berada di Jayapura. Hadir pula Bupati Jayapura yang bernama Mathius Awoitauw yang memberi penjelasan soal daerahnya.
"Itu di belakang Gunung Cyclops, sudah masuk cagar alam, nama aslinya Gunung Dafonsoro," ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw.
Ternyata di balik keindahan Gunugn Cyclops yang tertutup kabut, terdapat kekayaan alam berupa batu akik jenis Cyclops yang populer di kalangan pecinta batu akik. Tapi hal tersebut merupakan pengetahuan umum saja, mengingat status Gunung Cyclops sebagai daerah cagar alam dan konservasi di Jayapura.
Untuk traveler yang sedang singgah ke Papua, mungkin bisa membeli batu akik jenis Cyclops untuk oleh-oleh, sambil menikmati keindahan Gunung Cyclops dari kejauhan. Sebagai orang Indonesia, tentu kita harus bersyukur dan menjaga kekayaan alam yang ada dengan sebaik-baiknya.
(rdy/Azhari Harahap)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar