Rusip & 2 Kuliner Ekstrem di Bangka, Berani Coba?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Bangka Belitung

Rusip & 2 Kuliner Ekstrem di Bangka, Berani Coba?

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 30 Jul 2015 18:10 WIB
Sepiring rusip (Darwance Law/d'Traveler)
Bangka - Bangka punya kuliner ekstrem yang menantang untuk dicoba. Namanya mungkin sedikit asing di telinga, yaitu rusip, kecalok dan pekasem. Ketiga makanan itu dibuat dari fermentasi daging hewan. Seperti apa ya?

Mencicipi kuliner ekstrem di suatu daerah bisa menjadi kegiatan seru selama liburan. Di Bangka, kuliner yang tergolong ekstrem ada tiga. Semua itu bisa dikatakan ekstrem karena proses pembuatan dan penyajian yang sedikit berbeda dari lauk pauk pada umumnya.

"Yang ekstrem yang tiga itu, rusip, kecalok, pekasem. Cara pembuatannya melalui proses fermentasi. Kayak rusip misalnya, itu semacam ikan teri yang difermentasi kemudian langsung dimakan. Kalau orang luar biasanya bergidik karena baunya dan sajiannya seperti busuk," ujar Darwance, traveler asli Bangka dalam wawancara telepon dengan detikTravel, Selasa (28/7/2015) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darwance menjelaskan bahwa ketiga kuliner ekstrem itu dibuat melalui proses fermentasi dan langsung disajikan tanpa perlu dimasak. Rusip dibuat dari ikan teri, kecalok dari udang, sedangkan pekasem dari teritip, semacam kerang yang menempel di batu karang di Pulau Bangka.

Karena sudah difermentasi, ketiganya mengeluarkan aroma tak sedap dan bentuknya pun tak seindah makanan yang masih segar. Walaupun begitu, rusip, kecalok dan pekasem punya cita rasa unik dan diklaim bisa menambah nafsu makan. Biasanya makanan itu dinikmati dengan tambahan lalapan sayur.

"Kuliner tiga ini biasanya disajikan dengan lalapan sayur, kayak mentimun, kangkung. Misalnya rusip juga ditambah irisan cabai rawit, bawang merah dan perasan jeruk kunci yang kecil-kecil. Ditambah jeruk biar nggak terlalu amis pas dimakan," jelas Darwance.

Dari ketiga kuliner tersebut, yang paling mudah didapatkan adalah rusip. Kebanyakan rumah makan khas Bangka menyediakan rusip di daftar menunya. Sedangkan kecalok dan pekasem tergantung dari musim udang dan kerang.

"Yang selalu ada itu rusip. Hampir di setiap rumah makan khas Bangka biasanya ada rusip. Kalau yang dua itu tergantung musim udang sama kerang. Pekasem memang sudah mulai langka dan harganya juga lebih mahal dari kecalok sama rusip," kata Darwance.

Ia mengatakan bahwa jika beruntung, Anda bisa mencicipi pekasem di rumah makan. Tapi kalau sedang kosong, Anda tetap bisa menikmati rusip yang selalu tersedia.

"Jadi kalau mau nyicip rusip bisa ke rumah makan, kalau ketagihan bisa beli di toko buat oleh-oleh," ucap pria asli Bangka ini.

Di berbagai toko oleh-oleh, biasanya, makanan favorit warga Bangka itu dikemas di dalam botol dengan ukuran yang bervariasi. Ada botol besar, ada pula yang kecil. Tinggal dipilih sesuka hati.

(shf/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads