Istana Siak merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang dibangun pada 1889, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Di dalamnya terdapat banyak koleksi Sultan, yang mayoritas merupakan barang impor berkualitas tinggi.
Bayangkan saja, traveler bisa melihat meja marmer yang bisa tembus cahaya, diimpor dari Italia. Ada pula marmer biru yang jadi hiasan dinding, didatangkan dari Turki. Peralatan makan dipesan khusus dari Eropa dengan cap lambang Kerajaan Siak, serta mangkuk porselen dari Tiongkok yang konon bisa jadi penawar racun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun data dari Wikipedia menyebutkan gramofon Komet yang ada di Jerman sudah rusak. Sehingga, gramofon yang ada di Istana Siak tinggal satu-satunya yang tersisa di dunia," tutur Suryadi, pemandu yang mengantar detikTravel ke Istana Siak beberapa waktu lalu.
Alat pemutar musik berukuran 1x1x3 meter ini sejenis fonograf dengan piringan berupa lempengan baja berdiameter 1 meter. Sultan Syarif Hasyim, ayah dari Sultan Syarif Kasim II membawa pulang gramofon ini dari lawatannya ke Eropa.
Komet terdiri jadi dua bagian, atas dan bawah. Bagian atas yang berdinding kaca sebagai tempat diputarnya fonograf. Bagian bawah tempat disimpannya lempengan baja yang berisi lagu-lagu dari komponis terkenal, seperti Beethoven, Mozart, Bach, dan Strauss.
Setelah membaca basmallah, Suryadi membuka bagian bawahnya dengan sikap khidmat seakan-akan sedang menggenggam benda bertuah. Dan tampaklah di dalamnya beberapa lempeng baja, piringan hitam, dengan titik-titik tonjolan di permukaan.
Gramofon ini menjadi salah satu benda paling berharga di Istana Siak. Jangan lupa memotretnya saat berkunjung ke sana!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!