Cermin Awet Muda & 6 Benda Ajaib di Istana Siak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cermin Awet Muda & 6 Benda Ajaib di Istana Siak

Silvia Galikano - detikTravel
Rabu, 05 Agu 2015 12:10 WIB
Cermin Awet Muda & 6 Benda Ajaib di Istana Siak
(Silvia/detikTravel)
Siak - Kalau liburan ke Siak di Riau, wisatawan wajib mampir ke Istana Kesultanan Siak. Istana ini memiliki sejumlah koleksi barang unik, ajaib dan langka. Ada apa saja? Yuk disimak penjelasannya.

detikTravel berkunjung ke Istana Siak pekan lalu. Di sana ada banyak barang-barang peninggalan para sultan yang selain bersejarah juga memiliki aneka keunikan.

Dihimpun detikTravel, Rabu (5/8/2015) inilah aneka koleksi barang unik dan ajaib di Istana Siak:

1. Cermin Awet Muda

(Silvia/detikTravel)
Istana Siak memiliki cermin yang bernama Cermin Awet Muda. Cermin ini milik Permaisuri I Tengku Agung yang sekarang ada di ruang pertemuan istana. Cermin ini sebelumnya disimpan di rumah pribadi sultan.

Cermin dari kristal itu dipercaya membuat siapa pun yang bercermin akan awet muda. Hmm, percaya tidak percaya ya.

2. Patung pualam yang tampak 'hidup'

(Silvia/detikTravel)
Begitu melewati teras Istana Siak, kita jumpai ruang tempat sultan menerima tamu. Sejumlah manekin diletakkan di posisi-posisi tertentu yang menunjukkan posisi duduk Sultan dan para petinggi kerajaan saat menerima tamu.
Β 
Di ruang ini diletakkan patung dada Sultan Syarif Hasyim buatan Jerman, tahun 1899. Patung dada ini awalnya diletakkan di meja console berbahan kayu, tapi karena bobotnya terlalu berat bagi meja, patung pun dipindah ke sisi lain dan diberi kaki sendiri.

Patung berbobot 120 kilogram itu dibuat dari pualam. Menurut pemandu, mata patung ini seakan-akan hidup. Datang ke sana dan buktikan sendiri ya.

3. Simbol elang hitam

(Silvia/detikTravel)
Sebelum masuk istana, tepatnya begitu melangkahkan kaki ke halaman, arahkan pandangan ke sudut-sudut bangunan istana. Di situ terpasang masing-masing satu patung elang hitam dengan sayap terbuka. Hewan ini lambang Kejayaan Kerajaan Siak.

Siak punya cerita tentang elang yang dipercaya hingga kini. Konon, ada delapan ekor elang yang terbang di sekitar istana tiap malam. Jumlahnya selalu delapan ekor, tak pernah bertambah atau berkurang.

4. Mangkuk penawar racun

(Silvia/detikTravel)
Artefak istana yang dulunya koleksi sultan umumnya barang-barang impor berkualitas tinggi. Di antaranya mangkok porselen dari Tiongkok yang dapat jadi penawar racun.

5. Brankas sakti yang tak bisa dibuka

(Silvia/detikTravel)
Koleksi unik lain di Istana Siak adalah brankas sakti yang tidak bisa dibuka, peninggalan Sultan Syarif Kasim II. Tidak ada yang tahu apa isi brankas dan tak ada yang bisa membukanya.

Pernah suatu ketika brankas itu dibor. Ketika dibor, malah mata bornya patah. Pernah juga didatangkan dukun dari Banten, tak bisa juga membuka atau mengetahui isi brankas.

Terakhir, mesin pindai (scanner) dari ITB juga pernah dibawa dan tak dapat memindai apa yang ada di dalamnya. Padahal mesin yang sama ketika diarahkan ke lantai, bisa menangkap sampai 2 meter ke bawah.

6. Meriam buntung

(Silvia/detikTravel)
Salah satu barang koleksi istana adalah sebuah meriam sepanjang 1,5 meter bernama Meriam Buntung. Ada cerita menarik di balik namanya.

Menurut pemandu detikTravel, meriam ini pernah dicuri pada tahun 1960. Alih-alih mencurinya utuh-utuh, si pencuri memotong meriam jadi dua bagian. Dia mencuri bagian moncongnya saja dan meninggalkan bagian pangkalnya.

Konon, si pencuri terkena 'kutukan' dari istana ini. Si pencuri mendapatkan kesialan karena kapal yang hendak membawanya ke Singapura, tenggelam di Teluk Salak.

Moncong meriam itu ditemukan di kapal tersebut. Akhirnya moncong meriam dapat diselamatkan dan dikembalikan ke Istana.

7. Gramofon Komet terakhir di dunia

(Silvia/detikTravel)
Yang terakhir, ada pemutar piringan hitam merek Komet buatan Jerman pada 1890-an yang hanya ada dua di dunia, satu di Jerman, satu di Siak. Namun data dari Wikipedia menyebutkan gramofon Komet yang ada di Jerman sudah rusak. Sehingga, gramofon yang ada di Istana Siak tinggal satu-satunya yang tersisa di dunia.

Alat pemutar musik berukuran 1x1x3 meter ini sejenis fonograf dengan piringannya berupa lempengan baja berdiameter 1 meter. Sultan Syarif Hasyim, ayah dari Sultan Syarif Kasim II membawa pulang dari lawatannya ke Eropa.

Komet terdiri jadi dua bagian, atas dan bawah. Bagian atas yang berdinding kaca sebagai tempat diputarnya fonograf. Bagian bawah tempat disimpannya lempengan baja yang berisi lagu-lagu dari komponis terkenal, seperti Beethoven, Mozart, Bach, dan Strauss.
Halaman 2 dari 8
Istana Siak memiliki cermin yang bernama Cermin Awet Muda. Cermin ini milik Permaisuri I Tengku Agung yang sekarang ada di ruang pertemuan istana. Cermin ini sebelumnya disimpan di rumah pribadi sultan.

Cermin dari kristal itu dipercaya membuat siapa pun yang bercermin akan awet muda. Hmm, percaya tidak percaya ya.

Begitu melewati teras Istana Siak, kita jumpai ruang tempat sultan menerima tamu. Sejumlah manekin diletakkan di posisi-posisi tertentu yang menunjukkan posisi duduk Sultan dan para petinggi kerajaan saat menerima tamu.
Β 
Di ruang ini diletakkan patung dada Sultan Syarif Hasyim buatan Jerman, tahun 1899. Patung dada ini awalnya diletakkan di meja console berbahan kayu, tapi karena bobotnya terlalu berat bagi meja, patung pun dipindah ke sisi lain dan diberi kaki sendiri.

Patung berbobot 120 kilogram itu dibuat dari pualam. Menurut pemandu, mata patung ini seakan-akan hidup. Datang ke sana dan buktikan sendiri ya.

Sebelum masuk istana, tepatnya begitu melangkahkan kaki ke halaman, arahkan pandangan ke sudut-sudut bangunan istana. Di situ terpasang masing-masing satu patung elang hitam dengan sayap terbuka. Hewan ini lambang Kejayaan Kerajaan Siak.

Siak punya cerita tentang elang yang dipercaya hingga kini. Konon, ada delapan ekor elang yang terbang di sekitar istana tiap malam. Jumlahnya selalu delapan ekor, tak pernah bertambah atau berkurang.

Artefak istana yang dulunya koleksi sultan umumnya barang-barang impor berkualitas tinggi. Di antaranya mangkok porselen dari Tiongkok yang dapat jadi penawar racun.

Koleksi unik lain di Istana Siak adalah brankas sakti yang tidak bisa dibuka, peninggalan Sultan Syarif Kasim II. Tidak ada yang tahu apa isi brankas dan tak ada yang bisa membukanya.

Pernah suatu ketika brankas itu dibor. Ketika dibor, malah mata bornya patah. Pernah juga didatangkan dukun dari Banten, tak bisa juga membuka atau mengetahui isi brankas.

Terakhir, mesin pindai (scanner) dari ITB juga pernah dibawa dan tak dapat memindai apa yang ada di dalamnya. Padahal mesin yang sama ketika diarahkan ke lantai, bisa menangkap sampai 2 meter ke bawah.

Salah satu barang koleksi istana adalah sebuah meriam sepanjang 1,5 meter bernama Meriam Buntung. Ada cerita menarik di balik namanya.

Menurut pemandu detikTravel, meriam ini pernah dicuri pada tahun 1960. Alih-alih mencurinya utuh-utuh, si pencuri memotong meriam jadi dua bagian. Dia mencuri bagian moncongnya saja dan meninggalkan bagian pangkalnya.

Konon, si pencuri terkena 'kutukan' dari istana ini. Si pencuri mendapatkan kesialan karena kapal yang hendak membawanya ke Singapura, tenggelam di Teluk Salak.

Moncong meriam itu ditemukan di kapal tersebut. Akhirnya moncong meriam dapat diselamatkan dan dikembalikan ke Istana.

Yang terakhir, ada pemutar piringan hitam merek Komet buatan Jerman pada 1890-an yang hanya ada dua di dunia, satu di Jerman, satu di Siak. Namun data dari Wikipedia menyebutkan gramofon Komet yang ada di Jerman sudah rusak. Sehingga, gramofon yang ada di Istana Siak tinggal satu-satunya yang tersisa di dunia.

Alat pemutar musik berukuran 1x1x3 meter ini sejenis fonograf dengan piringannya berupa lempengan baja berdiameter 1 meter. Sultan Syarif Hasyim, ayah dari Sultan Syarif Kasim II membawa pulang dari lawatannya ke Eropa.

Komet terdiri jadi dua bagian, atas dan bawah. Bagian atas yang berdinding kaca sebagai tempat diputarnya fonograf. Bagian bawah tempat disimpannya lempengan baja yang berisi lagu-lagu dari komponis terkenal, seperti Beethoven, Mozart, Bach, dan Strauss.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads