Demam Batu Akik Juga Sampai di Ende, NTT

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Demam Batu Akik Juga Sampai di Ende, NTT

- detikTravel
Selasa, 18 Agu 2015 18:27 WIB
Aneka batu akik beragam warna yang belum diolah khas Ende (Wahyu/detikTravel)
Ende -

Demam batu akik ternyata sampai juga ke Kota Ende di Nusa Tenggara Timur. Meskipun belum begitu ramai, namun geliatnya mulai terasa. Stand batu akik lokal Ende di Taman Renungan Bung Karno pun ramai dikerumuni oleh pengunjung.

detikTravel berkesempatan mengunjungi Taman Renungan Bung Karno di Ende dalam rangka Festival Danau Kelimutu 2015 pada Rabu (12/8) lalu. Selain melihat stand-stand kerajinan tenun ikat lokal, ada satu stand yang menarik perhatian detikTravel karena ramai orang yang mengerumuninya.

Usut punya usut, ternyata stand itu adalah stand batu akik lokal asli Ende. Pantas saja! Hanya dengan bermodalkan seember air, selembar karung beras bekas, serta meja kayu dan penerangan lampu, stand ini tampak paling ramai dibandingkan dengan stand yang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beragam jenis batu pun dipamerkan di stand sederhana ini. Mulai dari batu pancawarna, sarang semut, hingga aneka jenis lainnya yang oleh pemiliknya sendiri belum diberi nama. Batu-batu ini berasal dari daerah sekitar Ende seperti Maurole dan yang lainnya. Sayangnya batu-batu akik cantik ini tidak dijual oleh sang pemilik.

"Ini tidak dijual. Kami hanya ingin mengenalkan batu akik lokal Ende kepada wisatawan yang datang. Kalau semua batu dijual, nanti kami di Ende tidak punya batu akik lokal lagi," ujar sang pemilik.

Alasan tersebut memang masuk akal dan ada benarnya juga. Tapi, terlepas dari alasan itu, batu-batu akik cantik yang belum diolah ini menarik minat beberapa orang pengunjung. Hal itu terbukti dari menyemutnya pengunjung yang datang ke stand tersebut.

"Saya sebenarnya naksir yang batu sarang semut. Itu kayak ada fosil kerangnya. Tapi sayang tidak dijual, padahal saya sudah tawar," ujar Martinus, salah seorang pengunjung.

Masyarakat Ende memang belum begitu mengikuti trend batu akik yang sedang booming di seantero Indonesia. Tidak seperti kota lain, Kupang misalnya, yang bisa dengan mudah ditemukan pedagang batu akik menjamur lengkap dengan mesin gerinda andalannya di pinggir jalan.

Padahal, jika dikelola dan dikembangkan dengan lebih baik lagi, batu akik ini bisa jadi komoditas yang bisa mengangkat pariwisata dan perekonomian Kota Ende. Batu akik ini bisa dijadikan oleh-oleh ataupun suvenir yang khas dari Ende untuk dibawa pulang para wisatawan.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads