Hari ke-13: Ya Ampun, Gunung Tertinggi di Indonesia Kok Ada Sampah?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Pendakian Carstensz

Hari ke-13: Ya Ampun, Gunung Tertinggi di Indonesia Kok Ada Sampah?

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 10 Sep 2015 17:50 WIB
Sampah di dekat Basecamp Danau-danau (Afif/detikTravel)
Ugimba -

Gunung tertinggi di Indonesia dan jarang didaki, mungkin kita berpikir jalur pendakian Carstensz di Papua, bebas dari masalah sampah. Tapi ternyata, tidak juga. Basecamp Lembah Danau-danau ada banyak sampah bertebaran.

Di balik rasa bangga dan girang karena sudah mencapai Basecamp Danau-danau, perasaan sedih, kesal dan kecewa turut kami rasakan. Perasaan yang muncul akibat melihat sampah bertebaran di mana-mana.

Dari New Zealand Pass saja, saya sudah menemukan banyak sampah bertebaran. Sampahnya kebanyakan berupa botol minuman plastik, bekas alat-alat makan seperti sendok dan kotak nasi sampai celana dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Basecamp Danau-danau, yang ketinggiannya 4.330 mdpl malah lebih parah. Memang, di sinilah tempat para pendaki bermalam sebelum menuju Puncak Carstensz. Namun bukan berarti, mereka bisa buang sampah sembarangan di sini.

"Parah ya, seharusnya pendaki yang ke sini pengalamannya juga banyak dan bukan sembarang orang. Kalau meninggalkan sampah sembarangan sih, mending nggak usah ke sini!" geram Ericks Rachmat, salah seorang pendaki yang tergabung dalam tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015.

Daftar-daftar sampah yang kami temukan di Basecamp Danau-danau yakni, sisa tabung oksigen, aneka bungkus makanan, sarung tangan, aneka bekas botol kecap dan sambal, kantung plastik, sampai spons untuk cuci piring. Parah!

"Sebenarnya begini, ada dua jenis sampah di sini. Sampah yang memang dibuang, biasanya sudah dibungkus dan sampah yang masih bisa berguna. Maksudnya, sampah berupa sisa makanan yang masih bagus dan bisa dimakan pendaki lain," ujar Hendricus Mutter, ketua tim pemandu kami.

Hendricus menambahkan, sampah-sampah yang memang dibuang seharusnya dibakar agar tidak tersisa. Namun tetap saja, ada beberapa pendaki yang bandel dan meninggalkannya begitu saja.

Tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 tidak tinggal diam. Jadilah di hari ke-13 atau 27 Agustus 2015, kami mengisi kegiatan hari itu dengan membereskan sampah-sampah dan mengumpulkannya di dalam karung. Selama satu jam lebih, total ada lima karung sampah yang kami kumpulkan!

"Ini sih kebangetan, benar-benar kebangetan. Jangan ditinggal kayak begini. Siapa yang mau bersihin di tempat kayak begini," cetus Bambang Suprayogi, salah satu pendaki dari tim kami.

Ada juga spanduk-spanduk bertuliskan 'Denali Adventure', 'Mountainer Outdoor Wear' dan 'Iwak-P Adventure'. Entah sengaja ditinggalkan atau bagaimana.

Di atas Puncak Carstensz pun beberapa dari kami yang sudah melakukan 'summit attack' terlebih dulu juga menemukan banyak sampah. Dari sampah bekas makanan ringan seperti biskuit sampai sampah minuman botol plastik.

Belum selesai, terakhir kami menemukan coretan vandalisme di bebatuan. Coretan itu bertuliskan, 'SIMBAH. BM TALIGAMA 2012 2015'. Entah milik siapa, tapi tentu ini bukanlah sesuatu yang keren. Sungguh memalukan!

Tolong, kepada semua para pendaki, jagalah kebersihan dan keindahan alam setiap kali Anda mendaki gunung. Jangan buang atau meninggalkan sampah sembarangan apalagi sampai mencorat-coret di batu dan sebagainya. Apa kata dunia?

Ingat prinsip para pendaki gunung dunia: Leave nothing but footprints. Hanya jejak kaki yang boleh kita tinggalkan, bukan sampah, spanduk organisasi atau coretan di bebatuan.

(rdy/Aditya Fajar Indrawan)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Ekspedisi Jurnalis Carstensz
Ekspedisi Jurnalis Carstensz
48 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads